Harga minyak terus turun, Brent ke US$ 66,82 dan WTI ke US$ 63,68



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak turun pada perdagangan Jumat (14/5), setelah turun sekitar 3% sehari sebelumnya. Dipicu kasus virus corona yang tetap tinggi di negara konsumen minyak utama India dan ketika pipa bahan bakar utama Amerika Serikat (AS) kembali beroperasi setelah ditutup karena serangan dunia maya.

Melansir Reuters pukul 13.54 WIB, harga minyak mentah Brent turun 22 sen atau 0,3% menjadi US$ 66,82 per barel pada 0653 GMT. Sementara harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun 14 sen atau 0,2%, pada US$ 63,68 per barel. Kedua harga acuan minyak sedang menuju penurunan mingguan pertama dalam tiga pekan.

"Reli siklus super komoditas baru saja berhenti dan pasar energi tidak tahu apa yang harus dilakukan dari fiksasi Wall Street atas inflasi dan lambatnya perataan kurva di India," kata Edward Moya, analis senior pasar di OANDA. India adalah konsumen minyak terbesar ketiga di dunia.


Baca Juga: Harga emas hari ini di Pegadaian, Jumat 14 Mei 2021

"Kisah permintaan minyak mentah masih optimistis untuk paruh kedua tahun ini dan itu akan mencegah penurunan harga minyak yang signifikan," tambahnya.

Harga minyak berada di bawah tekanan karena lonjakan harga komoditas yang lebih luas, kekurangan tenaga kerja, dan data harga konsumen AS yang jauh lebih kuat dari perkiraan minggu ini memicu kekhawatiran inflasi yang dapat memaksa Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga.

Kenaikan suku bunga biasanya meningkatkan dolar AS, yang pada gilirannya menekan harga minyak karena membuat minyak mentah lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

India pada hari Jumat melaporkan 343.144 kasus virus korona baru selama 24 jam terakhir, membuat beban kasus secara keseluruhan melewati angka 24 juta, sementara kematian akibat Covid-19 naik 4.000.

Baca Juga: Akhir pekan, harga tembaga berada di jalur penurunan mingguan pertama dalam sebulan

Di Amerika Serikat, Presiden Joe Biden meyakinkan pengendara bahwa pasokan bahan bakar harus mulai kembali normal akhir pekan ini. Ketika lebih banyak pompa bensin kehabisan bensin di seluruh Tenggara hampir seminggu setelah serangan dunia maya terhadap pipa bahan bakar utama negara itu.

Colonial Pipeline mengatakan pada Kamis malam, pihaknya telah memulai kembali seluruh sistem pipa dan telah memulai pengiriman di semua pasarnya.

Pedagang juga mengamati situasi di Timur Tengah setelah Israel menembakkan artileri dan meningkatkan lebih banyak serangan udara pada hari Jumat terhadap militan Palestina di Jalur Gaza

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto