KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mendekati hari pertemuan negara-negara produsen minyak dunia alias OPEC, Minggu (23/9) nanti, harga minyak dunia terus menguat. Harga komoditas energi ini bahkan kian mendekati US$ 71 per barel, level yang selama ini dianggap sebagai resisten kuatnya. Faisyal, analis Monex Investindo Futures, masih berpandangan positif terhadap tren harga minyak West Texas Intermediate (WTI) sampai akhir tahun. Kendati demikian, investor sebaiknya juga tetap mengantisipasi sejumlah sentimen negatif yang berpotensi menghambat penguatan harga lebih tinggi lagi. Pertama, menurutnya, harga minyak masih bergantung pada tingkat produksi maupun kondisi inventoris minyak mentah Amerika Serikat (AS). Energy Information Administration (EIA) mencatat pekan ini inventoris minyak AS mengalami penurunan sebesar 2,1 juta barel, namun sebaliknya American Petroleum Institute (API) justru mengumumkan adanya kenaikan cadangan hingga 1,25 juta barel.
Harga minyak tetap dalam tren bullish meski berpotensi tergelincir
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mendekati hari pertemuan negara-negara produsen minyak dunia alias OPEC, Minggu (23/9) nanti, harga minyak dunia terus menguat. Harga komoditas energi ini bahkan kian mendekati US$ 71 per barel, level yang selama ini dianggap sebagai resisten kuatnya. Faisyal, analis Monex Investindo Futures, masih berpandangan positif terhadap tren harga minyak West Texas Intermediate (WTI) sampai akhir tahun. Kendati demikian, investor sebaiknya juga tetap mengantisipasi sejumlah sentimen negatif yang berpotensi menghambat penguatan harga lebih tinggi lagi. Pertama, menurutnya, harga minyak masih bergantung pada tingkat produksi maupun kondisi inventoris minyak mentah Amerika Serikat (AS). Energy Information Administration (EIA) mencatat pekan ini inventoris minyak AS mengalami penurunan sebesar 2,1 juta barel, namun sebaliknya American Petroleum Institute (API) justru mengumumkan adanya kenaikan cadangan hingga 1,25 juta barel.