Harga minyak tetap tertekan tambahan pasokan AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak kembali mencatat kenaikan mingguan setelah turun tajam sepekan sebelumnya. Jumat (16/2), harga minyak untuk pengiriman Maret 2018 di New York Mercantile Exchange naik 0,55% ke US$ 61,68 per barel dalam sehari. 

Ini adalah kenaikan harian ketiga bagi harga minyak. Dalam sepekan, harga minyak menguat 4,19% dari US$ 59,20 per barel pada akhir pekan lalu.

Harga minyak brent pengiriman April 2018 yang diperdagangkan di ICE Futures naik 0,79% ke US$ 64,84 per barel. Kenaikan harga minyak acuan ini sekitar 3,26% dalam sepekan. Meski menguat, harga minyak belum mampu menutup penurunan 8% pada pekan sebelumnya.


"Harga minyak mendapat sokongan pasar saham global dan pelemahan dollar. Tapi potensi naik terbatas karena proyeksi kenaikan produksi minyak Amerika Serikat (AS)," kata Tomomichi akuta, senior economist Mitsubishi UFJ Research and Colsulting di Tokyo.

Indeks dollar yang mencerminkan nilai tukar dollar AS terhadap mata uang utama dunia kemarin ditutup naik ke 89,10. Indeks dollar ini naik 0,57% dari posisi terendah sejak 17 Desember 2014.

Menteri energi Uni Emirat Arab mengatakan, OPEC dan Rusia berniat menyusun kesepakatan jangka panjang hingga tahun ini. OPEC dan produsen non OPEC masih mengurangi produksi hingga 1,8 juta barel per hari untuk menopang harga. Kesepakatan ini akan berakhir 2018.

Di sisi lain, AS justru mengerek produksi hingga 10,27 juta barel per hari pada pekan lalu. Angka keluaran Energy Information Administration ini menunjukkan bahwa produksi minyak AS sudah lebih tinggi ketimbang Arab Saudi.

ING dalam riset mengungkapkan, kenaikan pasokan minyak AS dan likuidiasi posisi jangka panjang akan terus menekan harga minyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati