Harga minyak turun 20% pada 2020, terbebani lockdown pandemi Covid-19



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar minyak mentah global telah kehilangan sekitar seperlima nilainya pada tahun 2020 ini. Terkena dampak dari penguncian virus corona yang melumpuhkan sebagian besar ekonomi global, tetapi harga telah pulih dengan kuat dari posisi terendahnya karena serangkaian stimulus.

Pada hari Kamis (31/12), hari terakhir perdagangan tahun 2020, harga minyak mentah Brent diperdagangkan turun 18 sen atau 0,4% pada US$ 51,45 per barel, pada 0136 GMT dan harga minyak  West Texas Intermediate (WTI) kehilangan 0,1%, atau 5 sen, menjadi US$ 48,35 per barel. .

Harga minyak Brent dan WTI telah naik lebih dari dua kali lipat dari posisi terendah satu dekade yang terlihat pada bulan April, melewati setahun terakhir yang menandai harga negatif pertama untuk WTI yang mengejutkan investor secara global.


Saham Asia akan mengakhiri kekacauan 2020 dengan melayang di dekat rekor tertinggi pada Kamis. Sementara mata uang berisiko mendekati puncak 2,5 tahun, didukung oleh harapan bahwa peluncuran vaksin Covid-19 akan membantu dunia mengalahkan pandemi.

Baca Juga: Harga minyak mentah naik ke US$ 48,40 per barel pada perdagangan Rabu (30/12)

Dalam jangka pendek, kekhawatiran atas penguncian virus corona cenderung membatasi keuntungan.

Varian baru virus di Inggris telah menyebabkan penerapan kembali pembatasan pergerakan, mencapai permintaan jangka pendek dan membebani harga, sementara rawat inap dan infeksi melonjak di beberapa bagian Eropa dan Afrika.

Di sisi pasokan, perusahaan energi AS pada pekan ini menambahkan 3 rig minyak dan gas alam ke kuartal terbaik untuk meningkatkan jumlah rig sejak kuartal kedua 2017, menurut data dari Baker Hughes.

Pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya pada 4 Januari, termasuk Rusia, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC +, diatur untuk meningkatkan produksi sebesar 500.000 barel per hari pada bulan Januari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto