NEW YORK. Kejatuhan harga minyak yang kini melorot di bawah level US$ 50 per barel membawa berkah tersendiri bagi sejumlah industri. Salah satunya adalah industri ban. Berdasarkan data Bloomberg, hingga pukul 15.00 WIB, harga minyak brent untuk kontrak pengiriman Oktober sudah berada di 49,80 per barel di bursa ICE Futures Europe. Setahun lalu, harga emas hitam ini masih nangkring di kisaran US$ 104,57 per barel. Bloomberg, Rabu (12/8) melaporkan, produsen ban memperoleh dua keuntungan dari kejatuhan harga minyak. Pertama, harga bahan baku ban berupa karet sintetis yang semakin murah. Seperti dijelaskan Rubber Manufacturers Association, dibutuhkan sekitar tujuh galon minyak untuk memproduksi satu ban. Alhasil, harga minyak brent sebagai bahan baku ban sintetis yang sudah terpangkas lebih dari 50% dari harga setahun lalu, merupakan suatu keberkahan. Sementara keuntungan kedua dari kejatuhan harga minyak adalah permintaan ban yang diprediksi bakal kian melonjak. Sebab, rendahnya harga bahan bakar minyak akan meningkatkan mobilitas kendaraan termasuk penjualan kendaraan baru.
Harga minyak turun, bisnis ban dunia melaju
NEW YORK. Kejatuhan harga minyak yang kini melorot di bawah level US$ 50 per barel membawa berkah tersendiri bagi sejumlah industri. Salah satunya adalah industri ban. Berdasarkan data Bloomberg, hingga pukul 15.00 WIB, harga minyak brent untuk kontrak pengiriman Oktober sudah berada di 49,80 per barel di bursa ICE Futures Europe. Setahun lalu, harga emas hitam ini masih nangkring di kisaran US$ 104,57 per barel. Bloomberg, Rabu (12/8) melaporkan, produsen ban memperoleh dua keuntungan dari kejatuhan harga minyak. Pertama, harga bahan baku ban berupa karet sintetis yang semakin murah. Seperti dijelaskan Rubber Manufacturers Association, dibutuhkan sekitar tujuh galon minyak untuk memproduksi satu ban. Alhasil, harga minyak brent sebagai bahan baku ban sintetis yang sudah terpangkas lebih dari 50% dari harga setahun lalu, merupakan suatu keberkahan. Sementara keuntungan kedua dari kejatuhan harga minyak adalah permintaan ban yang diprediksi bakal kian melonjak. Sebab, rendahnya harga bahan bakar minyak akan meningkatkan mobilitas kendaraan termasuk penjualan kendaraan baru.