Harga minyak turun dalam empat hari perdagangan, investor menunggu sentimen positif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melonjak di awal pekan, harga minyak turun dalam empat hari perdagangan berturut-turut hingga akhir pekan ini. Jumat (13/9) pukul 7.21 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober 2019 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 54,98 per barel. 

Harga minyak acuan Amerika Serikat (AS) ini turun 0,2% jika dibandingkan dengan harga penutupan kemarin. Dalam empat hari perdagangan berturut-turut, harga minyak mengakumulasi penurunan 4,96%.

Harga minyak acuan internasional pun mencatat penurunan dalam empat hari beruntun. Pagi ini, harga minyak brent untuk pengiriman November 2019 di ICE Futures turun 0,15% ke US$ 60,29 per barel. Dalam empat hari, penurunan harga minyak brent mencapai total 3,67%.


Baca Juga: Kalah arbitrase dalam kasus flow meter, SKK Migas wajib bayar Rp 39 miliar

Harga minyak terus menurun setelah sejumlah laporan menyebutkan pesimisme suksesnya negosiasi dagang antara AS dan China, serta potensi pertemuan OPEC+ yang tidak menghasilkan pemangkasan lebih lanjut. Harga minyak makin turun setelah European Central Bank (ECB) memangkas suku bunga simpanan ke rekor terendah pada -0,5% dari sebelumnya -0,4%. 

ECB mengungkapkan akan memulai kembali pembelian obligasi sebesar € 20 miliar per bulan. ECB akan mulai membeli obligasi pada November untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Zona Euro.

Baca Juga: Harga minyak mentah Indonesia (ICP) turun, PNBP migas terancam lesu

Phillip Streible, senior commodities strategist RJO Futures mengatakan, pasar komoditas menghadapi sejumlah masalah yang terus bergerak. Selain ECB, pasar melihat adanya kesepakatan interim dengan China, yang kemudian gagal. "Saat ini pasar mengerem dan lebih hati-hati menunggu perkembangan selanjutnya, baik itu dari data ekonomi, OPEC, dan memonitor stok minyak secara global," kata Streible kepada Reuters.

Harga minyak juga melonggar setelah Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan bahwa pemangkasan lebih besar belum ditentukan dalam pertemuan OPEC yang direncanakan Desember mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati