Harga minyak turun dalam tiga hari berturut-turut



KONTAN.CO.ID - Penurunan harga minyak belum terbendung di hari ketiga pekan ini. Rabu (7/8) pukul 7.23 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman September 2019 di New York Mercantile Exchange melemah 0,24% ke US$ 53,50 per barel dari harga kemarin pada US$ 53,63 per barel.

Sejalan, harga minyak brent untuk pengiriman Oktober 2019 di ICE Futures turun 0,32% menjadi US$ 58,75 per barel ketimbang harga kemarin pada US$ 58,94 per barel.

Baca Juga: Ekonomi melambat, optimisme konsumen menurun di bulan Juli 2019

Ini adalah penurunan harga minyak dalam tiga hari perdagangan berturut-turut. Bahkan, selisih harga antara kedua jenis minyak tersebut menyempit menjadi hanya US$ 5 ketimbang pekan lalu yang masih mencapai US$ 7.

Menurut hitungan Reuters, harga minyak brent turun lebih dari 22% ketimbang harga tertinggi April lalu. Ini menempatkan harga minyak acuan global ini dalam kondisi bear.

Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China menjadi penyebab utama penurunan harga minyak global. Risiko penurunan permintaan minyak dunia menyebabkan harga minyak koreksi meski masih ada bayang-bayang penyulut berupa konflik Timur Tengah.

Baca Juga: Pemerintah belum tarik cukai BBM, begini pertimbangan ekonom

Perang dagang AS-China memanas pekan ini dengan pelemahan nilai tukar yuan. Kedua negara saling mengancam meski Selasa (6/8) China mulai menstabilkan nilai tukar yuan sehingga menguat tipis pada penutupan perdagangan.

"Sejauh menyangkut pasar minyak, ada dua pertanyaan kunci. Pertama, mengapa China harus melanjutkan pembelian minyak mentah dari AS? Kedua, mengapa China harus terus mematuhi sanksi AS soal pembelian minyak Iran?" ungkap Carsten Fritsch, analis Commerzbank dalam catatan yang dikutip Reuters.

Baca Juga: Harga minyak brent merosot 4% sejak awal pekan

Harga minyak pun tertekan karena pemerintah AS memprediksi bahwa pertumbuhan produksi minyak di Permian Basin dan wilayah shale oil lain akan mengimbangi penurunan di Teluk Meksiko saat Badai Barry lalu.

American Petroleum Institute akan merilis angka persediaan minyak mingguan pada sore nanti. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati