Harga minyak turun dari posisi tertinggi dalam 28 bulan terakhir



NEW YORK. Kontrak harga minyak melorot dari posisi tertingginya dalam 26 bulan terakhir. Penurunan harga emas hitam ini terjadi setelah Menteri perminyakan Arab Saudi Ali Al-Naimi bilang, posisi saat ini merupakan harga yang sangat pas baik bagi produsen dan konsumen. Harga minyak turun 0,8% setelah melampaui level US$ 70 hingga US$ 90 sebarel, level harga yang diumumkan al-Naimi pada 1 November lalu. Sebelumnya, negara kerajaan itu mengindikasikan target harga minyak di posisi US$ 75 sebarel. Pagi ini, harga minyak sempat menyentuh level US$ 90,76 setelah disetujuinya perpanjangan pemangkasan pajak yang diperkenalkan oleh Presiden George Bush oleh Presiden Barack Obama. "Berita hari ini bullish bagi harga minyak. Namun sepertinya tidak cukup bullish di luar target harga Arab Saudi yakni US$ 70-US$ 90 sebarel," kata Adam Sieminski, chief economist Deutsche Bank di Washington. Catatan saja, kontrak harga minyak untuk pengantaran Januari turun 69% ke level US$ 88,69 sebarel di NYMEX. Sebelumnya, kontrak yang sama naik US$ 1,38 sehingga mengantarkan minyak ke level tertinggi sejak 8 Oktober 2008. Sementara, kontrak harga minyak jenis brent untuk pengantaran Januari turun 6 sen dan berakhir di level US$ 91,39 sebarel di ICE Futures Europe exchange di London. Sebelumnya, kontrak yang sama sempat bertengger di posisi US$ 92,86, tertinggi sejak 2 Oktober 2008.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie