Harga Minyak Turun di Pagi Ini (16/12), Investor Menanti Keputusan Suku Bunga The Fed



KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak mentah melemah dari level tertinggi dalam beberapa minggu karena investor menanti pertemuan Federal Reserve di akhir minggu ini untuk indikasi pemangkasan suku bunga lebih lanjut.

Namun, penurunan dibatasi oleh kekhawatiran gangguan pasokan jika terjadi sanksi Amerika Serikat (AS )lebih lanjut terhadap pemasok Utama minyak, Rusia dan Iran.

Senin (12/16) pukul 08.15 WIB, harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Februari 2025 turun 21 sen atau 0,3% menjadi US$ 74,28 per barel, setelah mencapai level tertinggi sejak 22 November pada hari Jumat (13/12).


Sejalan, Harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Januari 2025 melemah 30 sen atau 0,4% ke US$ 70,99 per barel, usai cetak level penutupan tertinggi sejak 7 November pada sesi sebelumnya.

Harga minyak didorong oleh sanksi baru Uni Eropa terhadap Rusia di minggu lalu dan ekspektasi sanksi yang lebih ketat terhadap pasokan Iran, kata analis pasar IG Tony Sycamore dalam sebuah catatan.

Baca Juga: Risiko Pasokan Berlebih Membayangi Prospek Pelemahan Harga Minyak dan Batubara

Sementara itu, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan kepada Reuters pada hari Jumat bahwa AS sedang mempertimbangkan sanksi lebih lanjut terhadap tanker "armada gelap" dan tidak akan mengesampingkan sanksi terhadap bank-bank China karena berupaya mengurangi pendapatan minyak Rusia dan akses ke pasokan asing untuk memicu perangnya di Ukraina.

Sanksi baru AS terhadap entitas yang memperdagangkan minyak Iran telah mendorong harga minyak mentah yang dijual ke China ke level tertinggi dalam beberapa tahun. Pemerintahan Trump yang akan datang diperkirakan akan meningkatkan tekanan terhadap Iran.

Harga minyak juga didukung oleh pemotongan suku bunga bank sentral utama di Kanada, Eropa, dan Swiss minggu lalu dan ekspektasi bahwa Fed akan memangkas suku bunga minggu ini, kata Sycamore.

The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar seperempat poin persentase pada pertemuannya tanggal 17-18 Desember yang juga akan memberikan gambaran terkini tentang seberapa jauh pejabat Fed berpikir mereka akan memangkas suku bunga pada tahun 2025 dan mungkin hingga tahun 2026.

Suku bunga yang lebih rendah dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak.

Selanjutnya: Sebulan Naik 3,34%, Harga Emas Antam Hari Ini Masih Belum Berubah (16 Desember 2024)

Menarik Dibaca: Kombinasi Warna Cat Plafon dan Dinding untuk Ruang Tamu

Editor: Anna Suci Perwitasari