Harga minyak turun, harusnya Indonesia untung



JAKARTA. Pelemahan harga minyak dunia ke level US$ 50 hingga US$ 60 per barel memberikan sentimen negatif pada kinerja perusahaan minyak dan gas bumi (migas). Akan tetapi, dengan pelemahan harga minyak tersebut, Indonesia akan memperoleh keuntungan karena harga beli minyak menjadilebih murah.

Hal tersebut diungkapkan Lukman Mahfoedz, Presiden Direktur PT Medco Energi Internasional Tbk.  Meski begitu, Lukman tak memungkiri bahwa di tengah kemerosotan harga minyak dunia, potensi penerimaan negara dari sektor migas akan menurun ketimbang tahun lalu. Ini mengingat pelemahan harga minyak dunia akan berdampak pada harga jual minyak Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP). "Berdasarkan data Wood Mackenzie harga minyak tahun ini akan berkisar US$ 60 sampai US$ 70 per barel. Harga minyak akan kembali (di level US$ 100 per barel) dua atau tiga tahun lagi," ujarnya, Kamis (9/4).

Di tengah pelemahan harga minyak dunia dan ICP, Lukman memprediksi target pendapatan Medco tahun ini akan terkoreksi ketimbang 2014. Pasalnya, sumber pendapatan Medco masih berasal dari penjualan minyak yang menjadi bagian perseroan atau entitlement.  Adapun usaha jasa service contract yang dilakukan perseroan di luar negeri belum memberi dampak yang signifikan pada pendapatan Medco, Berangkat dari fenomena tersebut, perusahaan besutan Arifin Panigoro ini pun menggantungkan pendapatannya pada penjualan gas yang menjadi bagian perseroan. "Medco tertolong dengan penjualan gas perseroan yang tidak terpengaruh banyak oleh harga minyak. Minggu depan akan diumumkan dalam RUPS proyeksi kinerja Medco," tandasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan