KONTAN.CO.ID - Harga minyak memperpanjang penurunan dari sesi sebelumnya pada hari Rabu (21/2). Meningkatnya ekspektasi bahwa pemotongan suku bunga The Fed akan memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan melebihi kekhawatiran yang sedang berlangsung mengenai serangan terhadap pengiriman barang di Laut Merah. Harga minyak mentah Brent turun 41 sen atau 0,5% menjadi US$81,93 per barel pada 12.23 GMT. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 39 sen atau 0,51% menjadi US$76,65.
Baca Juga: Harga Minyak Masih dalam Tren Menguat, Didorong Memanasnya Konflik Iran dan AS Kontrak Brent dan WTI turun dari level tertinggi tiga minggu pada hari Selasa, masing-masing turun sebesar 1,5% dan 1,4%. Harga premium Brent berjangka bulan depan dibandingkan kontrak September - yang dikenal sebagai
backwardation dan merupakan tanda pasar yang ketat pasokannya - mencapai level tertinggi sejak 31 Oktober pada hari Senin di US$3,64 per barel, meskipun sejak itu telah menurun menjadi sekitar US$3,37. “Harga minyak kemarin menjadi hari koreksi yang terinspirasi oleh kurangnya berita konflik lebih lanjut dari titik-titik konflik dunia karena pasar harus menyelesaikan apa yang mengganggu dunia makro,” kata analis PVM John Evans dalam sebuah catatan yang diterbitkan pada hari Rabu. Pagi.
Baca Juga: Harga Minyak Brent Ditutup Naik Tipis, Disokong Konflik Timur Tengah yang Memanas Kekhawatiran bahwa penurunan suku bunga oleh The Fed bisa memakan waktu lebih lama dari perkiraan telah membebani prospek permintaan minyak. Data inflasi AS pada minggu lalu memundurkan ekspektasi akan dimulainya siklus pelonggaran kebijakan The Fed dalam waktu dekat dan para ekonom yang disurvei oleh
Reuters kini memperkirakan penurunan suku bunga pada bulan Juni. “Investor sekali lagi merasakan hambatan dalam prediksi pivot mengenai kapan bank sentral terpenting, The Fed, akan mengubah arah,” tambah Evans. Risalah pertemuan kebijakan moneter The Fed bulan Januari, yang dijadwalkan pada pukul 19.00 GMT, akan memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai waktu potensi penurunan suku bunga.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Turun Senin (19/2), Brent ke US$82,86 dan WTI ke US$78,78 Namun serangan Houthi terhadap kapal komersial di Laut Merah dan selat Bab al-Mandab terus memicu kekhawatiran terhadap arus barang melalui jalur penting tersebut. Serangan drone dan rudal telah menghantam setidaknya empat kapal sejak Jumat lalu. Diplomasi di Timur Tengah terus menghadapi kemunduran. Washington pada hari Selasa kembali memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai perang Israel-Hamas, menghalangi tuntutan gencatan senjata kemanusiaan segera. AS malah mendorong Dewan Keamanan untuk mengadopsi resolusi yang menghubungkan gencatan senjata dengan pembebasan sandera Israel oleh Hamas. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto