Harga Minyak Turun, Pasar Menunggu Rilis PMI dan Pertemuan Jackson Hole



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak turun pada hari Rabu karena para pedagang berhati-hati menjelang data manufaktur yang berpotensi suram dan pertemuan tahunan di Jackson Hole. Pada pertemuan ini, para gubernur bank sentral termasuk dari Amerika Serikat (AS) akan membicarakan suku bunga.

Rabu (23/8) pukul 14.48 WIB, harga minyak mentah Brent turun 51 sen menjadi US$ 83,52 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate AS berada di US$ 79,15 per barel, turun 49 sen.

Pasar menunggu petunjuk prospek suku bunga ketika pejabat Federal Reserve dan pembuat kebijakan dari Bank Sentral Eropa, Bank of England, dan Bank of Japan menuju ke Jackson Hole, Wyoming, untuk pertemuan tahunan akhir pekan ini.


"Investor enggan mengambil posisi besar menjelang simposium Jackson Hole karena mereka ingin menemukan petunjuk untuk langkah selanjutnya oleh Federal Reserve AS," kata Hiroyuki Kikukawa, Presiden NS Trading, unit Nissan Securities kepada Reuters.

Baca Juga: Harga Minyak Stagnan pada Perdagangan Rabu (23/8) Pagi

Jepang membukukan aktivitas pabrik yang menyusut untuk bulan ketiga berturut-turut di bulan Agustus. Zona Euro, Prancis, Jerman, Inggris, dan AS akan merilis data indeks manajer pembelian (PMI) nanti malam.

“Apa yang harus dikhawatirkan oleh para pengamat minyak adalah bahwa semua prediksi PMI manufaktur mereka berada di bawah 50, oleh karena itu semuanya berada dalam wilayah kontraksi dan angka di bawah ekspektasi akan kembali memberikan peringatan akan rendahnya permintaan minyak,” kata John Evans dari pialang minyak PVM.

Penting untuk menopang permintaan minyak selama sisa tahun ini adalah China, ekonomi terbesar kedua di dunia. Tetapi pertumbuhan yang lemah telah membuat pasar frustrasi karena stimulus yang dijanjikan China lebih rendah daripada harapan, termasuk pemotongan suku bunga acuan yang lebih kecil dari perkiraan pada hari Senin.

Baca Juga: Mengalap Cuan dari Sumber Energi Hijau

Di sisi penawaran, anggota OPEC+ memilih untuk mengekang pasokan untuk menopang harga. Arab Saudi memangkas produksi sebesar 1 juta barel per hari lagi dari Juli hingga September. Rusia berencana mengurangi ekspor pada bulan Agustus sebesar 500.000 barel per hari.

Stok minyak mentah di AS turun sekitar 2,4 juta barel dalam pekan yang berakhir 18 Agustus, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute pada hari Selasa. Penurunan tersebut sedikit lebih kecil dibandingkan penurunan sebesar 2,9 juta barel yang diperkirakan para analis dalam jajak pendapat Reuters.

Laporan mingguan dari Administrasi Informasi Energi, badan statistik departemen energi AS, akan dirilis pada pukul 21.30 WIB nanti malam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati