KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga merangkak turun pada awal perdagangan hari ini. Rabu (9/12) pukul 6.58 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari 2021 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 45,48 per barel, turun 0,26% dari harga penutupan perdagangan kemarin pada US$ 45,60 per barel. Harga minyak turun dalam tiga hari perdagangan terakhir dari level US$ 46,26 per barel pada Senin (4/12) yang merupakan level tertinggi sejak 6 Maret 2020. Meski pekan lalu terangkat optimisme vaksin corona dan pemangkasan pasokan yang masih cukup besar dari OPEC+, harga minyak menghadapi sentimen negatif. California, negara bagian terpada di Amerika Serikat (AS), memperketat penguncian pandemi selama Natal. Kasus Covid-19 melonjak di AS dan Eropa, menangkal optimisme yang muncul atas kemajuan vaksin. "Ada tarik ulur antara kekhawatiran tentang penguncian selama beberapa minggu ke depan dan ekspektasi untuk vaksin datang lebih cepat dari yang diperkirakan siapa pun," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group di Chicago kepada Reuters.
Harga minyak turun tiga hari beruntun, kenaikan kasus corona masih jadi penahan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga merangkak turun pada awal perdagangan hari ini. Rabu (9/12) pukul 6.58 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari 2021 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 45,48 per barel, turun 0,26% dari harga penutupan perdagangan kemarin pada US$ 45,60 per barel. Harga minyak turun dalam tiga hari perdagangan terakhir dari level US$ 46,26 per barel pada Senin (4/12) yang merupakan level tertinggi sejak 6 Maret 2020. Meski pekan lalu terangkat optimisme vaksin corona dan pemangkasan pasokan yang masih cukup besar dari OPEC+, harga minyak menghadapi sentimen negatif. California, negara bagian terpada di Amerika Serikat (AS), memperketat penguncian pandemi selama Natal. Kasus Covid-19 melonjak di AS dan Eropa, menangkal optimisme yang muncul atas kemajuan vaksin. "Ada tarik ulur antara kekhawatiran tentang penguncian selama beberapa minggu ke depan dan ekspektasi untuk vaksin datang lebih cepat dari yang diperkirakan siapa pun," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group di Chicago kepada Reuters.