Jakarta. Laporan baker hughes yang menunjukkan tidak terjadi penurunan rig pengeboran aktif pekan ini jadi beban utama harga minyak WTI. Koreksi ini dinilai bisa lanjut meski dalam rentang yang sempit. Mengutip Bloomberg, Jumat (20/5) harga minyak WTI kontrak pengiriman Juli 2016 di New York Merchantile Exchange terpuruk 0,53% ke level US$ 48,41 per barel dibanding hari sebelumnya. Disampaikan oleh Nanang Wahyudin, Analis PT Finex Berjangka hal ini terjadi karena sentimen penguatan USD yang masih kuat pengaruhnya. Pasca kembali pulihnya kepercayaan pasar akan peluang kenaikan suku bunga The Fed pada Juni 2016 menjadi bumerang bagi pergerakan harga komoditas termasuk minyak.
Harga minyak WTI berpeluang rebound besok Senin
Jakarta. Laporan baker hughes yang menunjukkan tidak terjadi penurunan rig pengeboran aktif pekan ini jadi beban utama harga minyak WTI. Koreksi ini dinilai bisa lanjut meski dalam rentang yang sempit. Mengutip Bloomberg, Jumat (20/5) harga minyak WTI kontrak pengiriman Juli 2016 di New York Merchantile Exchange terpuruk 0,53% ke level US$ 48,41 per barel dibanding hari sebelumnya. Disampaikan oleh Nanang Wahyudin, Analis PT Finex Berjangka hal ini terjadi karena sentimen penguatan USD yang masih kuat pengaruhnya. Pasca kembali pulihnya kepercayaan pasar akan peluang kenaikan suku bunga The Fed pada Juni 2016 menjadi bumerang bagi pergerakan harga komoditas termasuk minyak.