KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak dunia jenis West Texas Intermediate (WTI) kembali tergelincir. Padahal, sebelumnya minyak WTI telah kembali ke level US$ 40-an per barel. Namun, pada Jumat (30/10), harga minyak WTI kontrak pengiriman Desember telah terkoreksi 1,05% ke US$ 35,76 per barel. Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, tekanan terhadap harga minyak belakangan ini diakibatkan oleh adanya penyebaran virus corona gelombang kedua di Amerika Serikat dan Eropa. Penyebaran ini berujung pada kembali diberlakukannya kebijakan lockdown di beberapa negara Eropa dan negara bagian AS. "Kebijakan lockdown ini bisa berlangsung hingga sebulan ke depan, sehingga dapat dipastikan permintaan akan minyak dunia akan menyusut dalam sebulan ke depan. Di satu sisi, pernyataan dari kandidat presiden AS, Joe Biden juga justru menjadi sentimen negatif bagi komoditas minyak,” kata Ibrahim ketika dihubungi Kontan.co.id, Minggu (1/11).
Harga minyak WTI diproyeksi ada di US$ 40 per barel di akhir 2020, simak sentimennya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak dunia jenis West Texas Intermediate (WTI) kembali tergelincir. Padahal, sebelumnya minyak WTI telah kembali ke level US$ 40-an per barel. Namun, pada Jumat (30/10), harga minyak WTI kontrak pengiriman Desember telah terkoreksi 1,05% ke US$ 35,76 per barel. Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, tekanan terhadap harga minyak belakangan ini diakibatkan oleh adanya penyebaran virus corona gelombang kedua di Amerika Serikat dan Eropa. Penyebaran ini berujung pada kembali diberlakukannya kebijakan lockdown di beberapa negara Eropa dan negara bagian AS. "Kebijakan lockdown ini bisa berlangsung hingga sebulan ke depan, sehingga dapat dipastikan permintaan akan minyak dunia akan menyusut dalam sebulan ke depan. Di satu sisi, pernyataan dari kandidat presiden AS, Joe Biden juga justru menjadi sentimen negatif bagi komoditas minyak,” kata Ibrahim ketika dihubungi Kontan.co.id, Minggu (1/11).