SINGAPURA. Harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan mendekati level terendahnya dalam 17 bulan terakhir. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 14.00 waktu Singapura, harga kontrak minyak jenis WTI untuk pengantaran November berada di posisi US$ 87,62 per barel di New York Mercantile Exchange atau naik 13 sen. Harga minyak melandai setelah cadangan minyak AS melonjak lebih besar dari prediksi. Berdasarkan data Energy Information Administration, cadangan minyak mentah AS melonjak 5 juta barel pada pekan lalu. Sementara, proyeksi analis mematok angka kenaikan sebesar 2 juta barel. Sekadar catatan, AS merupakan negara konsumen minyak terbesar dunia. "Selain suplai melimpah, penyebab penurunan minyak juga diakibatkan oleh pelemahan pertumbuhan di Eropa dan China," jelas Jonathan Barratt, the chief investment officer Ayers Alliance Securities di Sydney. Dia memprediksi, harga bottom minyak berada di level US$ 85 sebarel.
Harga minyak WTI mendekati level terendah 17 bulan
SINGAPURA. Harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan mendekati level terendahnya dalam 17 bulan terakhir. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 14.00 waktu Singapura, harga kontrak minyak jenis WTI untuk pengantaran November berada di posisi US$ 87,62 per barel di New York Mercantile Exchange atau naik 13 sen. Harga minyak melandai setelah cadangan minyak AS melonjak lebih besar dari prediksi. Berdasarkan data Energy Information Administration, cadangan minyak mentah AS melonjak 5 juta barel pada pekan lalu. Sementara, proyeksi analis mematok angka kenaikan sebesar 2 juta barel. Sekadar catatan, AS merupakan negara konsumen minyak terbesar dunia. "Selain suplai melimpah, penyebab penurunan minyak juga diakibatkan oleh pelemahan pertumbuhan di Eropa dan China," jelas Jonathan Barratt, the chief investment officer Ayers Alliance Securities di Sydney. Dia memprediksi, harga bottom minyak berada di level US$ 85 sebarel.