KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Black Friday, yang jatuh Jumat kemarin (23/11), seharusnya menjadi musim belanja yang menyenangkan di Amerika Serikat. Tetapi, bagi pasar minyak mentah, tak ada semangat berbelanja yang sama seperti di sektor konsumer tersebut. Kekhawatiran pasar akan berlimpahnya produksi minyak dan tidak diimbangi potensi pembelian yang sama besarnya ke depan, memangkas harga minyak mentah, yang kemudian menyeret saham-saham sektor energi, dan menjatuhkan indeks di Wall Street. Harga minyak AS West Texas Intermediate (WTI) turun US$ 4,21 atau 7,71% ke level US$ 50,42 per barel. Harga minyak light sweet ini turun hampir 23% sejak Oktober, yang dihantui pelambatan permintaan jika perang dagang AS-China semakin panas.
Harga minyak WTI merosot 7% mengantisipasi pertemuan Trump-Xi Jimping
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Black Friday, yang jatuh Jumat kemarin (23/11), seharusnya menjadi musim belanja yang menyenangkan di Amerika Serikat. Tetapi, bagi pasar minyak mentah, tak ada semangat berbelanja yang sama seperti di sektor konsumer tersebut. Kekhawatiran pasar akan berlimpahnya produksi minyak dan tidak diimbangi potensi pembelian yang sama besarnya ke depan, memangkas harga minyak mentah, yang kemudian menyeret saham-saham sektor energi, dan menjatuhkan indeks di Wall Street. Harga minyak AS West Texas Intermediate (WTI) turun US$ 4,21 atau 7,71% ke level US$ 50,42 per barel. Harga minyak light sweet ini turun hampir 23% sejak Oktober, yang dihantui pelambatan permintaan jika perang dagang AS-China semakin panas.