Harga minyak WTI merosot ke US$ 61,79 per barel



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak terperosok dalam dalam tiga hari perdagangan pertama bulan Mei. Jumat (3/5) pukul 7.30 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni 2019 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 61,79 per barel, turun tipis 0,03%.

Kemarin, harga minyak WTI merosot 2,81%. Dalam sepekan, harga minyak acuan Amerika Serikat (AS) ini turun 2,38%.

Pergerakan serupa terjadi pada minyak brent. Harga minyak brent untuk pengiriman Juli 2019 di ICE Futures hari ini tergerus 0,20% ke US$ 70,61 per barel.


Kemarin, harga minyak acuan internasional ini merosot 1,98%. Dalam sepekan, harga minyak brent turun 1,42%.

Pencabutan keringanan impor minyak Iran bagi delapan negara yang dimulai pekan ini tampaknya belum berdampak. Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan menjatuhkan sanksi bagi negara atau pihak yang mengimpor minyak dari Iran mulai 1 Mei.

Sebelumnya, delapan negara masih bisa mengimpor minyak Iran tanpa terkena sanksi. Saat ini, China dan Turki masih melanjutkan bisnis dengan Iran. "China dan Turki belum menarik diri sepenuhnya," kata John Kilduff, partner Again Capital Management kepada Reuters.

China telah melayangkan keberatan pada AS soal sanksi Iran. Turki mengatakan tidak bisa mengganti impor minyak Iran dengan mudah dan meminta AS meninjau ulang.

Sementara stok minyak AS terus bertambah hingga pekan lalu. Data Energy Information Administration menunjukkan, persediaan minyak mentah AS mencapai level tertinggi sejak September 2017. 

Stok minyak mentah bertambah 9,9 juta barel menjadi 470,6 juta barel. Sementara produksi mencapai rekor tertinggi pada 12,3 juta barel per hari. "Perusahaan pengolahan minyak memasuki periode pemeliharaan musim semi, memicu kekhawatiran bahwa permintaan minyak mentah akan melambat dan persediaan minyak akan naik," ungkap ANZ bank dalam catatan yang dikutip Reuters.

Sementara dari Eropa Timur, sejumlah negara mengamankan persediaan untuk mengimbangi pengiriman yang tertunda akibat kontaminasi. Menteri energi Polandia mengatakan telah merilis pencadangan minyak wajib setelah penghentian akibat pengiriman minyak yang terkontaminasi dari Rusia pada April lalu. 

Belarusia mengatakan, pengiriman minyak yang bersih telah sampai lewat jaringan pipa Druzhba dari Rusia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati