KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Minyak mentah WTI berjangka diperdagangkan sekitar US$ 69 per barel pada hari Rabu (26/2), mendekati level terendah sejak Desember lalu, karena kekhawatiran ekonomi AS dan ketidakpastian pasar yang lebih luas terus membebani prospek permintaan energi. Seperti dikutip Tradingeconomics, Rabu (26/2), kebijakan luar negeri Presiden AS Donald Trump juga menambah tekanan pada minyak, dengan prospek kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina meningkatkan ekspektasi pencabutan sanksi Rusia. Ini akan membuka jalan bagi peningkatan ekspor minyak Rusia. Baca Juga: Harga Minyak Mentah Turun Senin (24/2), Brent ke US$74,29 dan WTI ke US$70,19
Harga Minyak WTI Terkoreksi pada Rabu (26/2) Akibat Sentimen Ketidakpastian Ekonomi
KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Minyak mentah WTI berjangka diperdagangkan sekitar US$ 69 per barel pada hari Rabu (26/2), mendekati level terendah sejak Desember lalu, karena kekhawatiran ekonomi AS dan ketidakpastian pasar yang lebih luas terus membebani prospek permintaan energi. Seperti dikutip Tradingeconomics, Rabu (26/2), kebijakan luar negeri Presiden AS Donald Trump juga menambah tekanan pada minyak, dengan prospek kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina meningkatkan ekspektasi pencabutan sanksi Rusia. Ini akan membuka jalan bagi peningkatan ekspor minyak Rusia. Baca Juga: Harga Minyak Mentah Turun Senin (24/2), Brent ke US$74,29 dan WTI ke US$70,19