SINGAPURA. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun untuk hari kedua setelah indeks manufaktur China melemah. Sebagaimana diketahui, China menjadi salah satu penentu harga minyak karena China merupakan negara konsumen minyak terbesar kedua dunia. Harga minyak WTI berjangka turun 0,7% di New York, dan memperpanjang penurunan harga minyak yang terjadi 31 Januari lalu sebesar 0,8%. Sebelumnya, Badan Statistik China melaporkan, indeks pembelian manajer China ada di angka 50,5 di Januari atau turun dari posisi Desember sebesar 51. “Minyak bergabung dengan komoditas lainnya yang kaget data China,” kata Ric Spooner, kepala analis CMC Markets kepada Bloomberg di Sydney. Ia memproyeksikan, investor untuk membeli kontrak WTI di sekitar harga US$ 95 per barrel.
Harga minyak WTI tersengat data ekonomi China
SINGAPURA. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun untuk hari kedua setelah indeks manufaktur China melemah. Sebagaimana diketahui, China menjadi salah satu penentu harga minyak karena China merupakan negara konsumen minyak terbesar kedua dunia. Harga minyak WTI berjangka turun 0,7% di New York, dan memperpanjang penurunan harga minyak yang terjadi 31 Januari lalu sebesar 0,8%. Sebelumnya, Badan Statistik China melaporkan, indeks pembelian manajer China ada di angka 50,5 di Januari atau turun dari posisi Desember sebesar 51. “Minyak bergabung dengan komoditas lainnya yang kaget data China,” kata Ric Spooner, kepala analis CMC Markets kepada Bloomberg di Sydney. Ia memproyeksikan, investor untuk membeli kontrak WTI di sekitar harga US$ 95 per barrel.