Harga Mobil Kemungkinan Naik di Oktober 2013



JAKARTA. Peningkatan beban produksi akibat nilai tukar rupiah yang melemah membuat pelaku industri otomotif menghitung ulang bisnisnya. Bahkan, tak menutup kemungkinan, pelaku industri otomotif bakal menaikkan harga jual kendaraan bermotor.

Ketua III Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Johnny Darmawan bilang, jika pelemahan nilai tukar berlanjut sampai pekan depan, bukan tidak mungkin pabrikan otomotif bakal menaikkan harga jualnya. "Pasti harus ada penyesuaian," jelasnya Senin (2/9).]

Johnny bilang, selama ini, pabrikan otomotif banyak yang menahan diri untuk menaikkan harga jual mobil. Namun, melihat rupiah yang terus melemah, kata dia, bisa jadi pabrikan otomotif bakal menyesuaikan harga jual mobil pada Oktober 2013.


Harga jual mobil saat ini masih menggunakan patokan kurs Rp 9.500 hingga Rp 9.600 per dollar AS, lebih rendah dari kurs rupiah saat ini yang sudah di atas Rp 10.500 per dollar AS. Tapi Johnny belum bisa memprediksi berapa besar kenaikan harga mobil yang akan dilakukan oleh pabrikan. "Kenaikan harganya tergantung hitungan masing-masing perusahaan," katanya.

Walaupun ada potensi kenaikkan harga, namun Johnny optimistis target penjualan mobil tahun ini yang dipatok sebesar 1,1 juta unit masih bisa tercapai. Apalagi, semester II-2013, bakal ada program mobil murah alias Low Cost Green Car (LCGC). Selain itu, gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) tahun ini juga jadi harapan pengusaha untuk menggenjot penjualan mobil, seperti tahun-tahun sebelumnya.

Menteri Perindustrian MS Hidayat bilang, dengan kondisi rupiah yang melemah, kenaikan harga jual mobil merupakan hal yang wajar. Namun, ia yakin pasar tak akan banyak terdistorsi. Jika penjualan mobil di IIMS nanti meledak seperti tahun sebelumnya, kata Hidayat artinya industri otomotif nasional masih cerah. "Penjualan merefleksikan kemampuan produksi kita," ungkap Hidayat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi