Harga Mobil Listrik Bekas Anjlok, Toyota Astra Motor (TAM) Berikan Tanggapan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Toyota Astra Motor (TAM) mengungkapkan bahwa kendaraan elektrifikasi masih cukup baru sehingga menjadi penyebab anjloknya harga mobil listrik bekas di pasaran.

Direktur Marketing TAM Anton Jimmy Suwandi menjelaskan industri otomotif Indonesia masih membutuhkan waktu hingga pasarnya terbentuk secara stabil untuk kendaraan listrik.

"Harga baterai memang menjadi salah satu kekhawatiran dari pelanggan, akan tetapi Toyota sendiri sudah memberikan battery warranty 8 tahun/160.000 km, sehingga mampu memberikan kenyamanan dan ketenangan selama memiliki kendaraan elektrifikasi," paparnya kepada Kontan, Selasa (9/1). 


Baca Juga: Tak Hanya Mobil Listrik CBU, Pemerintah Juga Guyur Insentif Impor Mobil Listrik CKD

TAM melanjutkan, di Indonesia sendiri pihaknya akan fokus pada dua model elektrifikasi yang sudah di produksi lokal yakni Kijang Innova Zenix Hybrid EV dan Yaris Cross Hybrid EV. 

Bersama manufaktur, lanjut Jimmy, pihaknya akan coba terus tingkatkan produksinya baik untuk pasar domestik yang harapannya dapat membantu akselerasi adopsi kendaraan elektrifikasi yang lebih efisien dan ramah lingkungan untuk pasar domestik serta mendorong pasar ekspor untuk membuktikan kualitas produksi kendaraan elektrifikasi dari Indonesia ke kancah global. 

"Kami juga memiliki Toyota bZ4X untuk konsumen yang menginginkan kendaraan full Listrik, serta membangun banyak charging station di Indonesia," imbuhnya.

Kembali pada harga mobil listrik bekas yang turun, Jimmy menyatakan bahwa prinsip dasar menstabilkan harga jual kembali kendaraan elektrifikasi sama dengan kendaraan konvensional. Ia menilai masyarakat perlu melihat performa jangka panjang, kesiapan infrastruktur pendukung, dan support aftersales yang mumpuni dari APM.

Baca Juga: Pelaku Usaha Dapat Insentif Impor CBU Mobil Listrik Sampai 2025

"Hal ini dilakukan agar pembeli mobil second bisa lebih worry free dalam penggunaannya. Dan ini yang kita coba kembangkan terus di era kendaraan elektrifikasi," kata dia.

Sebagai perusahaan mobilitas, Jimmy berpendapat TAM tidak hanya menjual produk, tapi menerapkan pendekatan yang menyeluruh dimulai dari sales, aftersales, bahkan hingga ke secondhand market dan ini akan mengulang ke pengguna kedua, ketiga, dan seterusnya selama kendaraan tersebut masih digunakan untuk mendukung mobilitas penggunanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .