Harga Mobil Listrik di Amerika Serikat Naik, Ini Sebabnya



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga mobil listrik di Amerika Serikat (AS) mulai naik karena inflasi tak terkendali. Jumlah permintaan yang melonjak dan tingginya biaya material membuat harga mobil listrik makin meroket. 

Tesla misalnya, telah menaikkan harga sebesar US$ 6.000 per mobil, yang merupakan kenaikan ketiga tahun ini. Ford Motor Co juga menaikkan harga Mustang Mach-E, mengikuti langkah serupa Rivian Automotive Inc.

CEO Rivian Claire McDonough telah melihat kenaikan permintaan sejak Maret 2022. “Kami menerima 10.000 pesanan baru di muka dengan harga jual rata-rata US$ 93.000," kata McDonough dikutip dari Bloomberg, Jumat (17/6). 


Baca Juga: Produsen Baterai China Berhasil Meraup Dana Jumbo di Bursa

Menurut riset otomotif Edmunds.com, harga rata-rata mobil listrik mencapai US$ 60.984 pada bulan lalu. Nilai itu jauh di atas US$ 46.634 untuk pasar secara keseluruhan.

Rata-rata itu tidak termasuk Tesla, yang tidak membagikan data harga dengan perusahaan riset. Namun model Y yang bisa menempuh jarak jauh dan populer sekarang dibanderol mulai dari harga US$65.990, atau naik dari US$ 62.990.

"Ada minat yang meningkat pada mobil listrik karena harga gas naik dan telah berlangsung selama berbulan-bulan dan tidak menunjukkan tanda-tanda mereda," kata Direktur eksekutif Edmund Jessica Caldwell.  

Seiring dengan meningkatnya permintaan, pasokan sangat terbatas. Dengan kondisi tersebut, produsen mobil listrik juga harus menanggung biaya material secara keseluruhan. McDonough dari Rivian bukan satu-satunya eksekutif yang mengatakan harga mobil listrik terus naik, bahkan ketika pasar mobil yang lebih luas mulai menekan harga akibat inflasi.

"Jika ada satu area di mana saya pikir kami memiliki beberapa kemampuan untuk menentukan harga, itu adalah pada kendaraan listrik kami," kata Kepala Keuangan Ford John Lawler. 

Di luar permintaan, pembuat mobil meningkatkan harga mobil listrik karena biaya bahan baku yang tidak terkendali. Ford bahkan menghabiskan biaya US$ 4 miliar untuk bahan baku pembuatan perangkat sirkulasi udara tahun ini. 

Baca Juga: Elon Musk Digugat Rp 3.280 Triliun Atas Dugaan Skema Piramida Dogecoin

CEO Ford Jim Farley mengatakan perusahaan menanggung biayanya lebih dari US$ 25.000 untuk memproduksi mobil seri Mustang Mach-E bertenaga baterai daripada SUV Edge berbahan bakar gas. Lawler mengatakan biaya yang lebih tinggi telah menghapus keuntungan perusahaan. 

“Ini bukan hanya jenis kenaikan harga yang dihitung secara serampangan dan mengambil keuntungan dari pasar. Tapi kami melihat biaya komoditas naik, termasuk biaya penambangan untuk semua yang masuk ke mobil listrik," jelasnya. 

Editor: Handoyo .