JAKARTA. Ini kabar gembira bagi para pecinta mobil mewah buatan Jepang. Lihat saja, para Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) mobil asal Jepang mulai menurunkan harga mobil segmen premium. Inilah dampak dari kerjasama Indonesia – Japan Economic Partnership Agreement (IJ-EPA) yang berlaku secara bertahap sejak tahun 2008. Joko Trisanyoto, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), mengungkapkan, dampak IJ-EPA menyebabkan harga kendaraan mewah, baik jenis Multi Purpose Vehicle(MPV) maupun sedan berkapasitas di bawah 3.000 cc, menyesuaikan dengan jadwal penurunan bea masuk sesuai IJ-EPA. "Untuk Toyota Alphard di bawah 3.000 cc, harga berkurang sekitar Rp 50 juta hingga Rp 80 juta per unit," ungkapnya kepada KONTAN, Selasa (28/2). Sekadar mengingatkan, IJ-EPA adalah perjanjian kerja sama ekonomi Indonesia dengan Jepang yang berlaku sejak 1 Juli 2008. Berkat kerja sama tersebut, ATPM mobil Jepang sudah mendapat pengurangan bea masuk impor secara bertahap.
Sejak diteken pada 1 Juli 2008, tarif bea masuk mobil mewah di atas 3.000 cc sudah turun, dari sebesar 45% menjadi hanya 4%. Sedangkan per 1 Januari 2012, kendaraan mewah di bawah 3.000 cc yang diimpor secara utuh atau completely built up (CBU), tarifnya juga turun dari 40% menjadi 20%. Menurut Joko, mobil mewah CBU merek Toyota berkapasitas di atas 3.000 cc sudah lebih dulu dapat pengurangan bea masuk sehingga harga jual menjadi bersaing. "Sejak IJ-EPA berlaku, tarif bea masuk Toyota Lexus CBU hanya 5%," jelas Joko. Selain Lexus, tarif bea masuk Alphard juga turun. Mulai awal Januari, harga Alphard di bawah 3.000 cc, yaitu Toyoya Alphard New 24X memiliki harga baru Rp 655 juta on the road dan Toyota Alphard New 24G dibanderol Rp 800 juta per unit on the road. Namun demikian, Joko mengatakan, pengaruh IJ-EPA tidak terlalu signifikan terhadap industri otomotif di Indonesia. "Pengurangan harga produk hanya berdampak di kelas mobil premium yang penjualannya tidak terlalu besar sehingga pengaruhnya tidak terasa," ungkapnya. Joko membuka data. Penjualan sedan mewah hanya 5% dari total penjualan mobil di tahun 2011 yang sebesar 898.000 unit. Menurut Joko, tentu pemerintah sudah menghitung dampak fiskal bila perjanjian IJ-EPA juga diterapkan di semua jenis mobil. Selain itu, "Kalau mempengaruhi industri mobil secara keseluruhan , termasuk pada penjualan mobil completely knock down (CKD), tentunya Jepang juga akan merugi karena mereka sudah berinvestasi besar di sini," ujarnya. Harga Odyssey turun Selain Toyota, Honda juga menikmati pengurangan tarif ini. Imbasnya, harga jual New Odyssey yang baru meluncur pekan lalu turun Rp 16,5 juta. Harga Odyssey lama Rp 545,5 juta. New Odyssey menjadi Rp 529 juta. Menurut Jonfis Fandy, Direktur Pemasaran PT Honda Prospect Motor (HPM), penurunan harga jual ini cuma ada di produk New Odyssey yang diimpor utuh dari Jepang. "Tipe Honda yang lain tidak turun harga," katanya. Adanya penuruan harga ini jelas bakal menguntungkan Honda. Minimal New Odyssey bisa bersaing dengan mobil sejenis keluaran pabrikan Eropa, Amerika Serikat bahkan Korea Selatan. "Tentunya mereka akan membayar pajak lebih tinggi kalau masuk pasar Indonesia," katanya. Tetapi pabrikan non Jepang ini, terutama dari Eropa dan Amerika bakal diuntungkan dengan pelemahan nilai tukar Euro dan Dollar AS yang membuat harga jual mereka bisa lebih bersaing.
PT Nissan Motor Indonsia juga mendapat berkah IJ-EPA. Menurut Teddy Irawan Vice President Director Sales and Marketing Nissan Indonesia, harga Elgrand dan Murano akan turun. Namun Teddy enggan membeberkan berapa besar penurunan harga jual dua produk premium Nissan ini. Yang pasti harga Elgrand sejak awal tahun dibanderol Rp 865 juta dan Murano seharga Rp 750 juta. "Kami sudah set harga berdasarkan kebijakan IJ-EPA," ungkapnya. PT Krama Yudha Tiga Berlian, pemasar Mitsubishi agak berbeda. Rizwan Alamsjah, Direktur Pemasaran Krama Yudha, bilang, belum ada rencana menurunkan harga Pajero. "Belum ada rencana itu," katanya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dupla Kartini