KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Map Aktif Adiperkasa Tbk naik 128,38% sepanjang kuartal I-2019. Hingga penutupan perdagangan pada Jumat (5/4), harga saham anak usaha PT Mitra Adiperkasa Tbk ini ditutup dengan harga 8.600 per lembar saham. Kemudian, kabarnya, emiten dengan kode saham
MAPA ini bakal menggelar penawaran saham kedua atau
second public offering. Perusahaan ini kabarnya berencana melepas 648,5 juta saham ke investor baru di luar negeri. Dari penawaran saham ini, MAPA dapat memperoleh dana segar hingga Rp 5 triliun. Sayangnya, saat dimintai keterangan oleh Kontan.co.id, pihak MAPA belum bersedia mengonfirmasi kabar ini.
Meskipun begitu, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony mengatakan, saat ini memang menjadi waktu yang tepat bagi MAPA untuk melaksanakan
second public offering. Alasannya, harga saham MAPA sepanjang kuartal I-2019 melambung cukup tinggi. Selain itu, jumlah saham yang dilepas ke publik saat ini baru sekitar 15%. Nah, dengan jumlah saham sebanyak 648,5 juta yang bakal dilepas, berarti saham MAPA yang menjadi milik publik bakal bertambah menjadi 40% dari keseluruhan. “Dengan begitu, MAPA masih menjadi pemegang saham pengendali. Langkah ini menjadi langkah yang terbilang bagus dari sisi perusahaan,” kata dia kepada Kontan.co.id, Minggu (6/4). Di samping itu, menurut dia, saham MAPA juga bakal dijual di harga yang lebih rendah dari harga saat ini. Dengan begitu, hal ini bakal menjaring minat investor untuk membeli penawaran saham kedua tersebut. Meskipun begitu, Chris merekomendasikan kepada investor retail untuk wait and see terlebih dahulu hingga
price earning ratio (PER) MAPA agak turun. “Baik karena harga sahamnya turun ataupun pendapatannya yang perlahan naik,” ucap dia. Sebagai informasi, PER MAPA per Jumat (5/4) adalah sebesar 68,15 kali. Selain itu, Chris juga mempertimbangkan pertumbuhan toko-toko
offline yang dapat tertahan akibat banyaknya toko online yang bermunculan belakangan ini. Ia juga mempertimbangkan kemungkinan bahwa penawaran kedua ini ditujukan untuk investor yang bekerja sama dengan MAPA itu sendiri atau standby buyer.
Ia menargetkan, harga saham MAPA dalam jangka pendek bakal terkoreksi menjadi 6500. Penyebabnya, PER MAPA saat ini sudah lebih dari dua kali lipat dibanding PER industri retail yang berada di kisaran 20 kali sampai 30 kali. Bahkan, PER MAPA menjadi yang paling tinggi di antara entitas usaha MAP yang lainnya. “Jadi seharusnya harga saham MAPA cenderung terkoreksi terlebih dahulu,” kata dia. Sementara itu, Chris menargetkan harga saham MAPA hingga akhir tahun ini berada di kisaran 8.500-9.000. Ia juga melihat bahwa bisnis MAPA masih dapat terus bertumbuh. Alasannya, jika dilihat dari mereknya, bisnis retail MAPA tergolong ke dalam merek yang cukup digemari. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto