KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan permintaan dari sektor industri baja di China berhasil mengerek harga nikel. Harga komoditas ini masih berpeluang menguat hingga akhir tahun. Mengutip Bloomberg, Kamis (19/10), harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) melambung 0,77% menjadi US$ 11.740 per metrik ton. Dalam sepekan, harganya melesat 3,02%. "Memang, permintaan nikel dari industri baja China meningkat, sehingga membuat harga naik," kata Andri Hardianto, Research & Analyst Asia Tradepoint Futures, Jumat (20/10). Kenaikan produksi mobil listrik menjadi salah satu sentimen positif bagi harga nikel. Maklum, nikel dibutuhkan sebagai bahan dasar baterai. Sehingga, peningkatan produksi mobil setrum ikut mendongrak harga nikel.
Harga nikel berpotensi menuju US$ 13.000
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan permintaan dari sektor industri baja di China berhasil mengerek harga nikel. Harga komoditas ini masih berpeluang menguat hingga akhir tahun. Mengutip Bloomberg, Kamis (19/10), harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) melambung 0,77% menjadi US$ 11.740 per metrik ton. Dalam sepekan, harganya melesat 3,02%. "Memang, permintaan nikel dari industri baja China meningkat, sehingga membuat harga naik," kata Andri Hardianto, Research & Analyst Asia Tradepoint Futures, Jumat (20/10). Kenaikan produksi mobil listrik menjadi salah satu sentimen positif bagi harga nikel. Maklum, nikel dibutuhkan sebagai bahan dasar baterai. Sehingga, peningkatan produksi mobil setrum ikut mendongrak harga nikel.