KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga nikel diyakini masih cukup cerah di sisa tahun ini. Sejumlah katalis diyakini bakal mendorong harga nikel hingga akhir tahun. Salah satunya adalah produksi baja stainless steel di China. Thomas Radityo, Analis Ciptadana Sekuritas menyebut, prospek nikel jangka panjang akan didorong oleh konsumsi nikel yang solid oleh China. Produksi baja stainless steel di China tercatat telah naik dari titik terendah sebesar 1,9 juta ton di Februari menjadi 2,3 juta ton di Mei 2021. Akibatnya, persediaan nikel di London Metal Exchange (LME) menurun 12,4% secara kuartalan menjadi 228.000 wet metric ton (wmt) dan harga terus meningkat 14,9% secara kuartalan menjadi US$ 18.769 per ton.
Harga nikel bullish, ini sejumlah sentimen pendorongnya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga nikel diyakini masih cukup cerah di sisa tahun ini. Sejumlah katalis diyakini bakal mendorong harga nikel hingga akhir tahun. Salah satunya adalah produksi baja stainless steel di China. Thomas Radityo, Analis Ciptadana Sekuritas menyebut, prospek nikel jangka panjang akan didorong oleh konsumsi nikel yang solid oleh China. Produksi baja stainless steel di China tercatat telah naik dari titik terendah sebesar 1,9 juta ton di Februari menjadi 2,3 juta ton di Mei 2021. Akibatnya, persediaan nikel di London Metal Exchange (LME) menurun 12,4% secara kuartalan menjadi 228.000 wet metric ton (wmt) dan harga terus meningkat 14,9% secara kuartalan menjadi US$ 18.769 per ton.