Harga nikel diramal melorot hingga tengah tahun



Jakarta. Mengacu Bloomberg pada Rabu (18/5) pukul 13.21 WIB, harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange merosot 0,9% dibandingkan hari sebelumnya ke level US$ 8.715,84 per metrik ton. Sepekan, harga nikel meluncur 1,9%.

Andri Hardianto, Analis PT Asia Tradepoint Futures memprediksi, hingga akhir semester I 2016, harga bijih nikel berpeluang tergelincir hingga level US$ 8.400 - US$ 8.450 per metrik ton. Sentimen utama yang menekan pergerakan harga nikel masih bersumber dari kelebihan pasokan.

Namun, harga nikel berpeluang naik tipis apabila ada realisasi pemangkasan produksi yang cukup signifikan dari para produsen besar. "Tapi melihat beberapa faktor terutama oversupply dan belum solidnya perekonomian China serta Eropa membuat saya pesimistis," imbuhnya.


Kelebihan pasokan memang masih melanda nikel. Bahkan, produsen nikel Norilsk telah meminta produsen lainnya semisal BHP dan Glencore untuk memangkas kuota produksi. Sementara Norilsk sebelumnya sudah mengecilkan tingkat produksi untuk tahun 2016 menjadi 206.000 metrik ton hingga 212.000 metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto