Jakarta. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan obligasi penawaran umum berkelanjutan (PUB) I tahun 2011 dari sebelumnya A- menjadi BBB+. Pefindo menurunkan peringkat ANTM karena rendahnya harga jual nikel. Harga nikel merosot 6,2% pekan lalu atau penurunan terbesar sejak November 2015 setelah pemerintah Filipina menunda pengumuman hasil audit minggu ini. Hal ini menekan profitabilitas ANTM yang sudah melemah karena adanya larangan ekspor bijih mineral. Apalagi, ANTM memiliki tingkat utang yang tinggi karena sedang membiayai proyek hilirisasi.
"Kondisi ini mengakibatkan kredit metrik utama perusahaan tidak lagi berada dalam kisaran kategori peringkat A," ujar Pefindo dalam keterangan resmi, Senin (19/9). Outlook perusahaan direvisi menjadi stabil dari negatif karena karena penurunan peringkat ini sudah memperhitungkan rasio gearing bersih ANTM yang mulai membaik per Semester I 2016 lalu. Rasio ini membaik setelah adanya proses rights issue dan revaluasi aset berupa tanah. Pefindo memperkirakan, profitabilitas ANTM akan membaik dalam beberapa kuartal mendatang walaupun belum kembali dari keuntungan yang diraih sebelum adanya pelarangan ekspor. Profitabilitas ANTM akan terdorong dari biaya tunai perusahaan yang lebih rendah di segmen nikel dengan beroperasinya proyek perluasan pabrik feronikel Pomalaa (F3FP) dan berkurangnya tekanan arus kas dari penjualan bijih nikel ke pasar domestik.