JAKARTA. Harga nikel kembali terkoreksi, bahkan mencapai level terendah sejak Mei 2009. Buramnya peluang pembayaran utang Yunani yang menguatkan indeks dollar Amerika Serikat (AS) terus membayangi pergerakan harga nikel. Mengutip Bloomberg, Senin (29/6) pukul 12.53 WIB, harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) turun 2,5% dibandingkan sehari sebelumnya menjadi US$ 12.145 per metrik ton. Bila dihitung dalam kurun waktu sepekan, harga barang tambang ini menyusut 2,13%. Analis dan Direktur PT Komoditi Ekuilibrium Berjangka Ibrahim menjelaskan, ada beberapa faktor utama yang menyeret harga nikel. Pertama, kondisi manufaktur China yang melambat. Sebagai negara konsumen komoditas terbesar di dunia, melempemnya perekonomian Negeri Tirai Bambu turut memicu pelemahan harga logam industri seperti nikel.
Harga nikel kembali terkoreksi
JAKARTA. Harga nikel kembali terkoreksi, bahkan mencapai level terendah sejak Mei 2009. Buramnya peluang pembayaran utang Yunani yang menguatkan indeks dollar Amerika Serikat (AS) terus membayangi pergerakan harga nikel. Mengutip Bloomberg, Senin (29/6) pukul 12.53 WIB, harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) turun 2,5% dibandingkan sehari sebelumnya menjadi US$ 12.145 per metrik ton. Bila dihitung dalam kurun waktu sepekan, harga barang tambang ini menyusut 2,13%. Analis dan Direktur PT Komoditi Ekuilibrium Berjangka Ibrahim menjelaskan, ada beberapa faktor utama yang menyeret harga nikel. Pertama, kondisi manufaktur China yang melambat. Sebagai negara konsumen komoditas terbesar di dunia, melempemnya perekonomian Negeri Tirai Bambu turut memicu pelemahan harga logam industri seperti nikel.