KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi global ditambah antisipasi pelambatan ekonomi China menjadi katalis positif bagi penguatan harga nikel. Hanya saja, analis melihat harga nikel masih akan bergejolak lagi ke depannya. Mengutip Bloomberg, harga nikel kontrak tiga bulanan di London Metal Exchange (LME), Rabu (16/1), menyentuh level US$ 11.670 per ton atau naik 2,45%. Dalam sepekan harga nikel melonjak 4,38%. Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim menilai, naiknya harga komoditas nikel disebabkan beberapa faktor. Seperti keputusan ditolaknya voting Brexit oleh parlemen Uni Eropa. Namun, Ibrahim menilai keputusan tersebut pun sudah diantisipasi oleh Perdana Menteri Theresa May untuk kembali melakukan voting empat bulan kemudian.
Harga nikel masih berpotensi menguat terbatas
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi global ditambah antisipasi pelambatan ekonomi China menjadi katalis positif bagi penguatan harga nikel. Hanya saja, analis melihat harga nikel masih akan bergejolak lagi ke depannya. Mengutip Bloomberg, harga nikel kontrak tiga bulanan di London Metal Exchange (LME), Rabu (16/1), menyentuh level US$ 11.670 per ton atau naik 2,45%. Dalam sepekan harga nikel melonjak 4,38%. Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim menilai, naiknya harga komoditas nikel disebabkan beberapa faktor. Seperti keputusan ditolaknya voting Brexit oleh parlemen Uni Eropa. Namun, Ibrahim menilai keputusan tersebut pun sudah diantisipasi oleh Perdana Menteri Theresa May untuk kembali melakukan voting empat bulan kemudian.