Harga nikel masih menanjak, begini geliat saham INCO sesi I hari ini



KONTAN.CO.ID - Nikel memperpanjang reli harga Jumat ini, setelah mencapai harga tertinggi empat tahun di bursa Shanghai semalam. Komentar dua pejabat Federal Reserve yang menguatkan taruhan penurunan suku bunga bulan ini, menjadi pemicunya.

Reuters menulis, suku bunga yang lebih rendah cenderung mendorong harga komoditas lebih tinggi karena itu berarti biaya pembiayaan inventaris yang lebih rendah. Dolar juga melemah, membuat logam berdenominasi dolar lebih murah bagi pemegang mata uang lain.

incoBaca Juga: IHSG Berpotensi Rebound, Cermati CTRA INCO & INKP


Harga Nikel akan meningkat 11,6% di London minggu ini, sejalan rilis data produksi stainless steel China yang menguat serta kekhawatiran pembatasan ekspor mineral oleh Pemerintah Indonesia. Lonjakan harga ini merupakan kenaikan harga mingguan terbesar sejak April 2009.

Reuters juga mencatat bahwa harga nikel di Shangha naik untuk 10 hari berturut-turut dan mengalami lompatan mingguan 14,5%.

Hari ini (19/07), sampai akhir sesi I perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) ditutup menghijau. Saat tiba waktu istrahat siang, saham INCO hinggap di harga Rp 3.210 per saham.

Dibandingkan harga penutupan Kamis (18/07), saham INCO naik 0,94%.

Baca Juga: Pasokan terbatas, harga nikel melambung ke level tertinggi dalam setahun terakhir

Saham INCO dibuka di atas harga penutupan sehari sebelumnya, tepatnya pada harga Rp 3.250 per saham. INCO sempat mencatatkan harga tertinggi Rp 3.300 dan harga terendah Rp 3.200, sebelum rehat siang.

Dalam separo hari perdagangan, BEI mencatat total nilai transaksi INCO mencapai Rp 50,00 miliar. Jumlah saham bank yang ditransaksikan mencapai 153.795 saham.

Baca Juga: Vale Indonesia (INCO) berharap pada kenaikan harga nikel dan volume produksi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana