KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Awal tahun 2021 menjadi awal yang baik bagi komoditas nikel. Melansir Bloomberg, per Kamis (7/1), harga nikel di bursa London Metal Exchange (LME) untuk kontrak pengiriman tiga bulanan berada di level US$ 18.109 per ton. Ini merupakan harga tertinggi nikel sejak Oktober 2014. Direktur Keuangan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) Bernardus Irmanto menilai, kenaikan harga nikel yang terjadi beberapa hari ini memang di luar dugaan. Bernardus melanjutkan, jika melihat inventory (persediaan) nikel di LME pun sebenarnya tidak banyak bergerak. “Menurut saya, sifatnya masih temporary karena dorongan sentimen positif pasar yang disebabkan beberapa berita yang dipersepsikan secara positif oleh pasar,” ujar Bernardus kepada Kontan.co.id, Sabtu (9/1). Adapun sejumlah katalis yang dimaksud seperti banyaknya pemberitaan mengenai kendaraan listrik atau electric vehicles (EV), apresiasi nilai tukar dolar, dan juga kekhawatiran mengenai stabilitas suplai nikel karena meningkatnya aktivitas patahan di Morowali.
Harga nikel masih ngebut, ini kata Vale Indonesia (INCO)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Awal tahun 2021 menjadi awal yang baik bagi komoditas nikel. Melansir Bloomberg, per Kamis (7/1), harga nikel di bursa London Metal Exchange (LME) untuk kontrak pengiriman tiga bulanan berada di level US$ 18.109 per ton. Ini merupakan harga tertinggi nikel sejak Oktober 2014. Direktur Keuangan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) Bernardus Irmanto menilai, kenaikan harga nikel yang terjadi beberapa hari ini memang di luar dugaan. Bernardus melanjutkan, jika melihat inventory (persediaan) nikel di LME pun sebenarnya tidak banyak bergerak. “Menurut saya, sifatnya masih temporary karena dorongan sentimen positif pasar yang disebabkan beberapa berita yang dipersepsikan secara positif oleh pasar,” ujar Bernardus kepada Kontan.co.id, Sabtu (9/1). Adapun sejumlah katalis yang dimaksud seperti banyaknya pemberitaan mengenai kendaraan listrik atau electric vehicles (EV), apresiasi nilai tukar dolar, dan juga kekhawatiran mengenai stabilitas suplai nikel karena meningkatnya aktivitas patahan di Morowali.