JAKARTA. Hingga pengujung tahun 2016, harga nikel berpeluang menguat. Mengacu situs investing.com pada Kamis (15/9) pukul 16.04 WIB, harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) merosot 0,46% dibandingkan hari sebelumnya ke level US$ 9.822,5 per metrik ton. Sepekan, harga nikel meluncur 4,65%. Ibrahim, Direktur PT Garuda Berjangka memproyeksikan, hingga akhir tahun 2016, harga nikel akan melaju hingga level US$ 11.000 per metrik ton. Amunisi bersumber dari keputusan pemerintah Filipina untuk menutup beberapa tambang nikel terbesar di negara tersebut. Goldman Sachs Inc memprediksi, pasokan nikel pada tahun 2016 akan menyusut hingga ke titik krisis. "Terbatasnya suplai nikel akan membuat harga nikel melambung," terangnya.
Harga nikel melirik US$ 11.000 per metrik ton
JAKARTA. Hingga pengujung tahun 2016, harga nikel berpeluang menguat. Mengacu situs investing.com pada Kamis (15/9) pukul 16.04 WIB, harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) merosot 0,46% dibandingkan hari sebelumnya ke level US$ 9.822,5 per metrik ton. Sepekan, harga nikel meluncur 4,65%. Ibrahim, Direktur PT Garuda Berjangka memproyeksikan, hingga akhir tahun 2016, harga nikel akan melaju hingga level US$ 11.000 per metrik ton. Amunisi bersumber dari keputusan pemerintah Filipina untuk menutup beberapa tambang nikel terbesar di negara tersebut. Goldman Sachs Inc memprediksi, pasokan nikel pada tahun 2016 akan menyusut hingga ke titik krisis. "Terbatasnya suplai nikel akan membuat harga nikel melambung," terangnya.