Harga nikel naik terangkat optimisme perundingan dagang AS-China



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC), harga komoditas nikel masih menguat. Tak hanya itu, perundingan dagang turut mengangkat harga logam industri ini.

Mengutip Bloomberg, harga nikel kontrak tiga bulanan di London Metal Exchange (LME), (19/3) menyentuh level US$ 13.149 per ton atau naik 0,96% dari harga kemarin US$ 13,023 per metrik ton. Bahkan dalam sepekan harga nikel melonjak 0,33%.

Senior Research Asia Tradepoint Futures Cahyo Dewanto mengatakan penguatan harga nikel jelas dipengaruhi kekhawatiran pelaku pasar akan pertemuan pejabat The Fed di Federal Open Market Committee malam ini. Meskipun pelaku pasar memperkirakan The Fed akan bersabar dalam menaikkan suku bunganya minggu ini. 


Naiknya harga komoditas nikel juga dipengaruhi stabilnya permintaan nikel dunia. Khususnya China sebagai negara yang memproduksi bahan stainless steel.

"Menurut International Stainless Steel Forum, produksi baja China 2019 meningkat 8,5% menjadi 20,7 juta ton. Ekspor stainless steel juga meningkat 3% di Filipina menjadi 30,7 juta ton," ujar Cahyo kepada Kontan.co.id, Rabu (20/3).

Katalis lain yang juga mengangkat harga logam industri nikel, kata Cahyo yakni perundingan dagang Amerika Serikat dan China. Optimisme perundingan dagang membuat industri di China lebih termotivasi untuk berkembang. 

Cahyo meyakini bahwa produksi stainless steel dan baterai di China kembali didukung dari kemajuan negosiasi perang dagang As-China.

Sekadar informasi saja, negosiasi perdagangan antara Amerika Serikat dan China akan dilanjutkan lagi pada minggu depan setelah sempat terhenti.  Sebelumnya negosiasi kedua negara telah ditunda karena kedua belah pihak berselisih tentang mekanisme penegakan aturan dalam kesepakatan yang tengah dibahas. Selain itu juga soal sengketa kekayaan intelektual dan teknologi. 

Nah, pihak dari Amerika Serikat yakin kesepakatan untuk mengakhiri perang dagang bisa dicapai dalam pertemuan Presiden AS Doland Trump dan Presiden China Xi Jinping pada April nanti.

Cahyo memperkirakan harga nikel masih dalam tren penguatan. Secara teknikal, dia melihat harga nikel berada di atas garis moving average (MA) 50,100 dan 200. Kemudian untuk indikator RSI juga bergerak naik ke area 14, stochastic naik ke area 9,6 dan MACD naik ke area 14.

Besok, harga diperkirakan berada di rentang US$ 13.100-US$ 13.200 per metrik ton. Sementara sepekan bergerak di kisaran US$ 12.000 sampai US$ 15.000 per metrik ton. Dia merekomendasikan buy untuk nikel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi