Harga nikel reli empat hari



JAKARTA. Harga nikel terus menanjak berkat dukungan katalis positif yang datang dari kekhawatiran pasar akan keadaan di Filipina, salah satu negara produsen utama nikel.

Mengutip Bloomberg, Kamis (21/7) pukul 10.10 pagi waktu Shanghai, harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange naik 1,4% ke level US$ 10.730 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Ini merupakan kenaikan harga nikel dalam empat hari beruntun dan menyentuh level tertingginya sejak sembilan bulan terakhir.

Pemerintahan baru di Filipina berjanji untuk menutup aktivitas tambang demi menjaga kualitas hidup dan lingkungan masyarakat di sana. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Lingkungan Filipina, Gina Lopez, bahwa akan menunda pengaktifan kembali tambang yang sudah sempat berhenti beroperasi, salah satunya milik Nickel Asia Corp, seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (21/7).


Kekhawatiran dari Filipina ini ditambah dengan laporan stok nikel di LME per hari ini yang turun 0,4% menyentuh level terendahnya sejak Oktober 2014 lalu. “Sentimen bagi harga nikel tetap bullish,” kata Gianclaudio Torlizzi, Managing Director T-Commodity SRL, dikutip dari Bloomberg.

Belum lagi dilaporkan impor nikel dari China naik dua kali lipat pada paruh pertama tahun 2016 ini. Dengan keadaan yang terjadi di Filipina saat ini, konsumen utama nikel seperti China berupaya mencari pasar pasokan nikel yang baru salah satunya di New Caledonia.

Tsingshan Holding Group Co mengatakan nikel dari New Caledonia merupakan suplemen yang tepat dengan keadaan pasokan yang mengering saat ini. Sehingga terlihat untuk jangka pendek harga nikel masih akan mampu pertahankan kenaikannya selagi belum ada faktor negatif signifikan yang bisa menjegal laju pergerakan harga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto