KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga nikel tengah tertekan potensi penurunan permintaan dari China. Tren pelemahan ini diperkirakan bisa berlanjut hingga akhir tahun 2017. Analis menebak, komoditas logam industri itu sulit kembali masuk ke level harga US$ 12.000 per metrik ton. Andri Hardianto, Analis PT Asia Tradepoint Futures mengatakan, di sisa waktu yang hanya tinggal sebulan seperti sekarang ini, kemungkinan harga nikel hanya akan bergerak di kisaran US$ 11.000 saja. Menurut dia, tekanan penurunan permintaan dari China masih cukup memberi katalis negatif terhadap pergerakan harga. “Kemungkinan di akhir tahun hanya berada di rentang US$ 11.000 – US$ 11.100 per metrik ton,” tebak Andri.
Harga nikel sulit kembali ke US$ 12.000
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga nikel tengah tertekan potensi penurunan permintaan dari China. Tren pelemahan ini diperkirakan bisa berlanjut hingga akhir tahun 2017. Analis menebak, komoditas logam industri itu sulit kembali masuk ke level harga US$ 12.000 per metrik ton. Andri Hardianto, Analis PT Asia Tradepoint Futures mengatakan, di sisa waktu yang hanya tinggal sebulan seperti sekarang ini, kemungkinan harga nikel hanya akan bergerak di kisaran US$ 11.000 saja. Menurut dia, tekanan penurunan permintaan dari China masih cukup memberi katalis negatif terhadap pergerakan harga. “Kemungkinan di akhir tahun hanya berada di rentang US$ 11.000 – US$ 11.100 per metrik ton,” tebak Andri.