JAKARTA. Pernyataan Bank Sentral Amerika alias The Fed yang masih menunda kenaikan suku bunga acuan membuat harga metal industri mencuri peluang untuk naik. Salah satunya adalah harga nikel. Mengutip Bloomberg, Kamis (18/6) pukul 11.55 WIB, harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) naik 1,4% menjadi US$ 12.825 per metrik ton. Sepekan, harga terkoreksi sebanyak 3,57% yang kala itu bertengger di level US$ 13.300. Deddy Yusuf Siregar, Research and Analyst PT Fortis Asia Futures menjelaskan, kenaikan harga nikel berasal dari dua faktor. Pertama, aksi The Fed yang menuturkan bahwa mereka masih menunggu bukti pemulihan ekonomi negaranya sebelum mengerek suku bunga tahun ini. Kenaikan suku bunga juga akan dilakukan secara bertahap.
Harga nikel terangkat sementara
JAKARTA. Pernyataan Bank Sentral Amerika alias The Fed yang masih menunda kenaikan suku bunga acuan membuat harga metal industri mencuri peluang untuk naik. Salah satunya adalah harga nikel. Mengutip Bloomberg, Kamis (18/6) pukul 11.55 WIB, harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) naik 1,4% menjadi US$ 12.825 per metrik ton. Sepekan, harga terkoreksi sebanyak 3,57% yang kala itu bertengger di level US$ 13.300. Deddy Yusuf Siregar, Research and Analyst PT Fortis Asia Futures menjelaskan, kenaikan harga nikel berasal dari dua faktor. Pertama, aksi The Fed yang menuturkan bahwa mereka masih menunggu bukti pemulihan ekonomi negaranya sebelum mengerek suku bunga tahun ini. Kenaikan suku bunga juga akan dilakukan secara bertahap.