KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga nikel masih bertahan di level tinggi, meski, Rabu (21/8), harga nikel terkoreksi 0,37% ke US$ 15.860 per metrik ton. Sebelumnya, Kamis (15/8), harga nikel sempat menyentuh level tertinggi sejak 2014 lalu di US$ 16.250 per metrik ton. Sementara sejak awal tahun, harga nikel melambung 48,36%. Direktur Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan harga nikel masih menguat karena permintaan terus meningkat untuk memenuhi kebutuhan bahan dasar mobil listrik. Hal ini membuat pelaku pasar berspekulasi dan semakin melambungkan harga nikel. Apalagi, harga nikel tetap meroket meski kekhawatiran perlambatan ekonomi global justru melemahkan harga komoditas logam yang lain. Ibrahim mengatakan harga nikel bisa tetap naik karena besarnya permintaan tidak sesuai dengan jumlah pasokan nikel.
Harga nikel terkerek berkat sentimen permintaan mobil listrik
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga nikel masih bertahan di level tinggi, meski, Rabu (21/8), harga nikel terkoreksi 0,37% ke US$ 15.860 per metrik ton. Sebelumnya, Kamis (15/8), harga nikel sempat menyentuh level tertinggi sejak 2014 lalu di US$ 16.250 per metrik ton. Sementara sejak awal tahun, harga nikel melambung 48,36%. Direktur Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan harga nikel masih menguat karena permintaan terus meningkat untuk memenuhi kebutuhan bahan dasar mobil listrik. Hal ini membuat pelaku pasar berspekulasi dan semakin melambungkan harga nikel. Apalagi, harga nikel tetap meroket meski kekhawatiran perlambatan ekonomi global justru melemahkan harga komoditas logam yang lain. Ibrahim mengatakan harga nikel bisa tetap naik karena besarnya permintaan tidak sesuai dengan jumlah pasokan nikel.