KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melesatnya indeks Inter Dealer Market Assosiation (IDMA) dan Indeks Indonesia Composite Bond Index (ICBI) ke level tertinggi, menjadi sinyal bahwa pasar obligasi tengah menanjak hingga akhir tahun. Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Rabu (16/10) indeks IDMA tercatat naik 0,12% ke level 101,18 sekaligus jadi level tertingg. Begitu juga dengan ICBI yang tercatat menguat sebanyak 0,11% ke level tertinggi 268,96. Senior Vice President Recapital Asset Management Rio Ariansyah menjelaskan, kenaikan harga obligasi disebabkan faktor penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Selain itu, arus masuk dana asing atau inflow investor dari pasar saham ke pasar surat utang turun menjadi penyokong kenaikan harga obligasi. "Tidak ada bahayanya kalau harga naik terus, apalagi kenaikan itu sementara sudah mencerminkan kondisi fundamental," ujar Rio kepada Kontan.co.id, Kamis (17/10).
Harga obligasi tinggi, ini yang perlu diwaspadai investor
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melesatnya indeks Inter Dealer Market Assosiation (IDMA) dan Indeks Indonesia Composite Bond Index (ICBI) ke level tertinggi, menjadi sinyal bahwa pasar obligasi tengah menanjak hingga akhir tahun. Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Rabu (16/10) indeks IDMA tercatat naik 0,12% ke level 101,18 sekaligus jadi level tertingg. Begitu juga dengan ICBI yang tercatat menguat sebanyak 0,11% ke level tertinggi 268,96. Senior Vice President Recapital Asset Management Rio Ariansyah menjelaskan, kenaikan harga obligasi disebabkan faktor penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Selain itu, arus masuk dana asing atau inflow investor dari pasar saham ke pasar surat utang turun menjadi penyokong kenaikan harga obligasi. "Tidak ada bahayanya kalau harga naik terus, apalagi kenaikan itu sementara sudah mencerminkan kondisi fundamental," ujar Rio kepada Kontan.co.id, Kamis (17/10).