JAKARTA. Terdesak oleh naiknya bahan baku untuk pakan ikan, Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) akhirnya memiliih untuk menaikan harga ikan di bulan September 2010 mendatang. Kenaikan harga disetiap jenis pakan rata-rata diperkirakan sekitar Rp 100 per kg. “Ini harus kita lakukan karena kami terdesak kenaikan bahan baku,” kata Denny Indrajaya, Ketua Divisi Pakan Ikan GPMT kepada KONTAN, Rabu (25/8).Denny menyebutkan, setahun terakhir ini harga pakan ikan yang diproduksi anggotanya sudah mencatatkan kenaikan 5%. Pemicu kenaikan harga pakan ikan ini adalah terkereknya harga bahan baku pakan seperti seperti kedelai, tepung ikan dan meat and bone meal alias MBM. “Tepung ikan dari harga US$ 1.200 per ton, sekarang naik bertahap hingga US$ 2.000 per ton,” ungkap Denny. Sejumlah cara sudah dilakukan Denny untuk menggemukkan volume penjualan pakan ikan. Misalnya, dengan membuat komposisi pakan agar harganya tetap kompetitif. Selain itu, pihaknya mengaku sempat menurunkan harga untuk mendongkrak lagi daya beli pakan. Nyatanya, hingga saat ini industri pakan masih gelisah lantaran harga bahan baku masih berpotensi mengalami kenaikan akibat terkereknya harga komoditi pangan seperti jagung dan gandum. Tak hanya itu saja, harga minyak bumi pun ikut menyurung kenaikan harga bahan baku. Sebanyak 15% kandungan pakan ikan berasal dari kedelai yang masih diimpor dari luar negeri. Porsi yang sama, yaitu 15%, merupakan tepung ikan yang juga masih diusung dari luar negeri. Plus, MBM yang lagi-lagi masih harus didatangkan dari luar negeri. “Memang ada dari dalam negeri tetapi jumlahnya terbatas,” kata Denny.Saat ini, kisaran harga pakan ikan berada di antara Rp 4.000-6.000 per kg.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harga pakan ikan naik per September
JAKARTA. Terdesak oleh naiknya bahan baku untuk pakan ikan, Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) akhirnya memiliih untuk menaikan harga ikan di bulan September 2010 mendatang. Kenaikan harga disetiap jenis pakan rata-rata diperkirakan sekitar Rp 100 per kg. “Ini harus kita lakukan karena kami terdesak kenaikan bahan baku,” kata Denny Indrajaya, Ketua Divisi Pakan Ikan GPMT kepada KONTAN, Rabu (25/8).Denny menyebutkan, setahun terakhir ini harga pakan ikan yang diproduksi anggotanya sudah mencatatkan kenaikan 5%. Pemicu kenaikan harga pakan ikan ini adalah terkereknya harga bahan baku pakan seperti seperti kedelai, tepung ikan dan meat and bone meal alias MBM. “Tepung ikan dari harga US$ 1.200 per ton, sekarang naik bertahap hingga US$ 2.000 per ton,” ungkap Denny. Sejumlah cara sudah dilakukan Denny untuk menggemukkan volume penjualan pakan ikan. Misalnya, dengan membuat komposisi pakan agar harganya tetap kompetitif. Selain itu, pihaknya mengaku sempat menurunkan harga untuk mendongkrak lagi daya beli pakan. Nyatanya, hingga saat ini industri pakan masih gelisah lantaran harga bahan baku masih berpotensi mengalami kenaikan akibat terkereknya harga komoditi pangan seperti jagung dan gandum. Tak hanya itu saja, harga minyak bumi pun ikut menyurung kenaikan harga bahan baku. Sebanyak 15% kandungan pakan ikan berasal dari kedelai yang masih diimpor dari luar negeri. Porsi yang sama, yaitu 15%, merupakan tepung ikan yang juga masih diusung dari luar negeri. Plus, MBM yang lagi-lagi masih harus didatangkan dari luar negeri. “Memang ada dari dalam negeri tetapi jumlahnya terbatas,” kata Denny.Saat ini, kisaran harga pakan ikan berada di antara Rp 4.000-6.000 per kg.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News