KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten unggas, PT Widodo Makmur Unggas Tbk (
WMUU) mencatatkan penurunan penjualan dan laba bersih hingga akhir kuartal III-2022. Penurunan ini merupakan imbas dari kenaikan harga bahan baku. Menilik laporan keuangan perusahaan, WMUU mencatatkan penjualan bersih Rp 2,04 triliun per September 2022. Capaian itu turun 6,63% secara tahunan dari Rp 2,19 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Dari sisi bottom line, laba bersih periode berjalan WMUU mencapai Rp 91,11 miliar September 2022. Nilai tersebut turun 36,91% secara tahunan dari Rp 144,43 miliar.
Baca Juga: Ini Upaya Widodo Makmur (WMMP) Kurangi Emisi Karbon di Industri Peternakan Chief Executive Officer Widodo Makmur Unggas Ali Mas'adi menuturkan peningkatan harga bahan baku pakan unggas menjadi salah satu faktor menurunnya laba dan pendapatan perseroan dibandingkan periode yang sama sebelumnya. Namun sepanjang sembilan bulan pertama di 2022, Widodo Makmur Unggas mampu menekan beban pokok penjualan sebesar 4,59% menjadi Rp 1,80 triliun dari Rp 1,88 triliun pada September 2021. Selain harga pakan, WMUU saat ini tengah berfokus pada peningkatan utilisasi Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) dan mengurangi porsi trading karkas yang menyebabkan menurunnya angka penjualan secara umum.
"Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk unggas Perusahaan, khususnya memenuhi permintaan ekspor produk unggas dalam waktu dekat," jelas Ali dalam keterangannya, Rabu (30/11). Ke depan, untuk meningkatkan pendapatan Widodo Makmur Unggas melakukan sejumlah inovasi bisnis pada paruh kedua 2022 seperti menjalin kerjasama untuk ekspor produk unggas ke Tiongkok dan Singapura. "Proses persiapan masih berlangsung hingga saat ini dan diharapkan dapat terealisasi pada 2023," sambung Ali. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi