KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga paladium melonjak ke level tertinggi sepanjang masa pada hari Selasa (4/5), dipicu oleh kekhawatiran atas kekurangan pasokan logam katalis otomatis karena permintaan secara bertahap membaik. Sementara harga emas naik ke level tertinggi lebih dari dua bulan.

Melansir Reuters pukul 22.24 WIB, harga paladium spot naik 0,4% menjadi US$ 2.983,83 per ons troi pada 10:59 EDT (1459 GMT), setelah melompat ke rekor US$ 3.017,18.

"Ada kontrol polusi yang lebih ketat secara global yang belum pernah kita lihat di masa lalu, yang berarti kendaraan yang sebelumnya tidak diharuskan menggunakan katalis otomatis sekarang harus melakukannya, dan karenanya lebih banyak permintaan," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Sekuritas.

"Kami berada dalam situasi di mana di masa mendatang pasar akan mengalami defisit fisik dan harga akan naik," tambahnya.

Setelah defisit selama bertahun-tahun, kekhawatiran tentang kekurangan pasokan diperburuk setelah produsen utama Nornickel mengumumkan gangguan di dua tambang karena banjir.

Baca Juga: Naik Rp 9.000, harga emas Antam ada di Rp 930.000 per gram hari ini, Selasa (4/5)

Sementara itu, harga emas spot naik  0,1% pada US$ 1.794,01 per ons troi, setelah mencapai level tertinggi sejak 25 Februari di US$ 1.798,65 karena jatuhnya imbal hasil US Treasury.

"Harga emas tidak pecah meskipun dolar menguat yang berasal dari investor yang berhati-hati pada saham," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.

Kenaikan emas batangan dibatasi karena indeks dolar naik 0,4%, dengan investor menimbang kemungkinan bahwa suku bunga AS akan dipaksa lebih tinggi oleh pemulihan ekonomi AS, mengurangi daya tarik emas bagi pemegang mata uang lainnya.

Masih kurangnya keyakinan untuk arus masuk ETF saat ini, kata analis Commerzbank, menambahkan jika emas berhasil menembus di atas angka US$ 1.800, ini dapat mengakibatkan pembelian ETF.

Harga perak datar di US$ 26,87, setelah mencapai level tertinggi sejak 26 Februari dan platinum naik 1,4% menjadi US$ 1.247,50.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto