JAYAPURA. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mengungkapkan selama Januari 2016, Kota Jayapura mengalami inflasi sebesar 0,76%.

"Di Kota Jayapura Januari 2016 terjadi Inflasi 0,76% atau terjadi kenaikan angka Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 123,55 pada Desember 2015 menjadi 124,49 pada Januari 2016," ujar Kepala Bidang Distribusi Statistik BPS Papua Adriana H Carolina di Jayapura, Senin (1/2).

Kenaikan harga barang dan jasa di Kota Jayapura ditunjukkan oleh kenaikan angka indeks pada kelompok pengeluaran barang dan jasa, yaitu, kelompok bahan makanan 3,37%, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,59%.

Selain itu perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,67%, kelompok sandang 0,13%, dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,04%.

"Kelompok pengeluaran barang dan jasa yang mengalami penurunan indeks adalah, kelompok kesehatan -0,53% dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan -1,58%," katanya.

Kenaikan harga yang cukup signifikan mendorong terjadinya inflasi di Kota Jayapura pada Januari 2016 antara lain pada komoditi, ikan ekor kuning, tarif listrik, telur ayam ras, daging ayam ras, ikan teri, tomat sayur, bawang merah, ikan cakalang, dan tomat buah.

Bahan bakar rumah tangga, ikan mujair, donat, pepaya, kentang, daging sapi, bawang putih, ikan deho, minyak goreng, wortel, biaya administrasi atm, rokok kretek filter, ikan ekor kuning asap, ikan mumar dan lain-lain.

"Sedangkan beberapa komoditi yang mengalami penurunan harga antara lain, cabai rawit, angkutan udara, bensin, cabai merah, buncis, ikan kembung, obat dengan resep, daun singkong, pisang, solar, kelapa, sawi hijau, kacang panjang dan lain-lain," ucap dia.

Adriana menjelaskan, laju inflasi bulanan dan inflasi kalender (januari 2016) di Kota Jayapura sebesar 0,76%, lebih tinggi dari inflasi nasional sebesar 0,52%.

"Laju inflasi year on year (Januari 2016 terhadap Januari 2015) Kota Jayapura sebesar 4,01%, lebih rendah dibanding laju inflasi bulanan nasional sebesar 4,14%," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia