Harga Pangan Dunia Naik, Kemendag Siapkan Langkah Strategis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) melaporkan bahwa harga pangan dunia mengalami kenaikan pada April 2023. 

Pada akhir bulan lalu, inflasi tercatat sebesar 127 poin, naik 0,8 pon atau 0,6% dari bulan Maret sebesar 126,6 poin. 

Merespon hal ini, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Isy Karim mengatakan pihaknya akan menyiapkan langkah strategis agar kenaikan harga pangan dunia tidak berdampak pada kenaikan harga dalam negeri. 


Baca Juga: FAO: Indeks Harga Pangan Dunia Naik

"Langkah yang diambil sebagai upaya pengendalian harga di dalam negeri antara lain melalui kerja sama antar Kementerian Lembaga," kata Isy pada Kontan.co.id, Jum'at (12/5). 

Isy menjelaskan pada sisi produksi pemerintah telah memperkuat cadangan pangan melalui Badan Pangan Nasional dan di bantu oleh Kementerian Pertanian. 

Sementara dari segi kebijakan impor, pemerintah menggunakan strategi tepat waktu dan tepat jumlah dengan tetap memprioritaskan produksi dalam negeri sebagai langkah antisipsi. 

"Langkah-langkah sebagaimana disebutkan diharapkan dapat menjamin ketersedian dan kestabilan harga pangan dalam negeri," pungkas Isy. 

Lebih lanjut Isy melaporkan saat ini  harga pangan nasional relatif stabil, termasuk gula, daging sali, dan beras yang dinyatakan ada kenaikan harga oleh FAO. 

Baca Juga: Bulog Catat Realisasi Beras Impor Tahap Pertama Mencapai 132.000 Ton

Di mana untuk komoditas gula saat ini akan memasuki musim giling dan komoditas beras masih terdapat panen di beberapa wilayah sentra. 

"Stok indikatif ketiga komoditas ini secara nasional juga dipastikan tersedia untuk tiga bulan kedepan," ungkap Isy. 

Diketahui, FAO melaporkan Indeks harga gula melonjak 17,6 persen dari Maret, mencapai level tertinggi sejak Oktober 2011. 

Sementara indeks daging naik 1,3 persen bulan ke bulan, harga susu turun 1,7 persen, harga minyak sayur turun 1,3 persen dan indeks harga sereal turun 1,7 persen, dengan penurunan harga dunia dari semua biji-bijian utama melebihi kenaikan harga beras. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .