KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lonjakan harga pangan global diperkirakan akan ikut terasa sampai ke Indonesia. Hal itu mengingat masih terdapat komoditas pangan yang hingga saat ini masih dipenuhi dengan cara impor. Namun, pengaruh tersebut tidak akan dirasakan sepenuhnya. "Kenaikan harga pangan tersebut akan ditransmisikan, meski tidak sepenuhnya, ke harga domestik terutama yang dibutuhkan untuk memenuhi kekurangan dari pasokan dalam negeri," ujar Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BP3) Kementerian Perdagangan Kasan saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (6/6). Kasan menyebut Badan Pangan Dunia (FAO) melaporkan kenaikan indeks harga pangan di bulan Mei 2021. Kenaikan tersebut baik dibandingkan dengan bulan April 2021 atau Month on month (MoM) mau pun dengan bulan Mei 2020 atau year on year (YoY).
Berdasarkan laporan FAO, kenaikan bulanan pada bulan Mei menjadi yang tercepat setelah satu dekade. FAO mencatat indeks harga pangan dunia bulan Mei rata-rata 127,1 poin. Baca Juga: Meski inflasi diperkirakan menanjak, perbaikan daya beli hanya sesaat Kenaikan indeks harga pangan FAO pada bulan Mei 2021 sebesar 4,8% secara MoM dan 39,7% secara YoY. Sementara kenaikan tertinggi sebelumnya terjadi lada bulan September 2011 sebesar 7,6%.