Harga pangan naik jelang Natal, Mendag mengelak



JAKARTA. Menjelang libur Natal dan tahun baru harga pangan menunjukkan kenaikan antara 5% sampai 10%. Pantauan KONTAN Jumat (23/12) di sejumlah pasar tradisional di Jakarta, harga cabai rawit merah naik di kisaran Rp 80.000 per kilogram (kg). Rata-rata harga cabai di sejumlah pasar adalah Rp 65.000 per kg.

Sementara harga bawang merah di Pasar Minggu sekitar Rp 30.000 per kg. Daging ayam broiler juga masih tinggi di kisaran Rp 35.000 per kg. Harga daging paha belakang sapi berkisar antara Rp 123.000-Rp 125.000 per kg.

Hal itu memperkuat klaim Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansyuri yang mengatakan bahwa harga pangan sudah mulai naik sejak medio Desember 2016. Kenaikan terjadi secara bertahap sekitar 5% setiap hari.


Menurut Abdullah, jika tidak ada tindakan nyata pemerintah untuk memenuhi stok pangan, maka pada akhir Desember rata-rata kenaikan harga pangan bisa mencapai 40% hingga 50%. "Kami meminta pemerintah tidak terlena dengan data pangan di atas kertas yang bagus, sementara di lapangan harga justru naik," ujarnya, Jumat (23/12).

Namun, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita membantah harga pangan naik tinggi. Dia mengklaim harga pangan di seluruh Indonesia sudah turun. Dia juga mengklaim pasokan pangan aman sampai tiga bulan ke depan.

Hasil pantauan menunjukkan perkembangan harga barang kebutuhan pokok menjelang tahun baru di daerah umumnya relatif stabil. Ketersediaan pasokan di distributor cukup dan aman serta kondisi distribusi di pelabuhan lancar, ujarnya, Jumat (23/12).

Menurut Enggar, pemantauan harga pangan tersebut dilakukan untuk sejumlah kebutuhan pokok seperti beras, gula, bawang merah, cabai, daging sapi, daging ayam, dan minyak goreng. Pemantauan itu dilakukan di sejumlah pasar yang menjadi sentral perdagangan barang kebutuhan pokok seperti di Pasar Kosambi Bandung, Pasar Drajat Cirebon, Pasar Cilimus Kuningan, Pasar Petisah dan Simpang Limun Medan.

Pemantauan juga dilakukan di sejumlah pasar di Jakarta, seperti Pasar Induk Beras Cipinang, Pasar Induk Kramat Jati, Pasar Minggu, dan Pasar Tebet Timur/PSPT DKI Jakarta. Dari hasil pantauan harga pangan tersebut, Mendag mengklaim harga pangan rata-rata turun antara 4% sampai 28% di setiap daerah.

Sedangkan stok beras di Divisi Regional di beberapa daerah juga dinilai cukup dan aman untuk memenuhi kebutuhan hingga Maret 2017. Stok tersebut terdiri dari stok beras PSO (untuk raskin dan Operasi Pasar) dan stok beras komersial.

Dia menyatakan, pasokan barang kebutuhan pokok di pasar tradisional relatif cukup. Utamanya komoditas yang mudah rusak seperti cabe, bawang, dan sayuran. "Tidak ada permasalahan karena belum ada gangguan pasokan, tandas menteri dari Partai Nasdem itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto