Harga pangan terkoreksi, BI sebut inflasi April terkendali



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi April sebesar 0,1%, turun dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,2%. Menurut Bank Indonesia (BI), inflasi tersebut tetap terkendali atau berada dalam target sasaran inflasi tahun ini.

Penurunan inflasi tersebut, ditopang oleh koreksi harga pangan dan ekspektasi yang terjaga. Berdasarkan komponen, inflasi April didorong deflasi volatile food dan perlambatan inflasi inti di tengah kenaikan inflasi administered prices.

Dari sisi volatile food, deflasi terjadi seiring koreksi harga beberapa komoditas pangan. Kelompok volatile food mencatat deflasi 0,29%, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencatat inflasi sebesar 0,15%. Deflasi terutama bersumber dari komoditas beras, ikan segar, dan aneka cabai. Secara tahunan, inflasi volatile food tercatat 5,08% year on year (YoY).


Dari sisi administered prices, inflasi bulan April mencapai 0,24% sedikit lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 0,20%. Kenaikan itu terutama bersumber dari dampak lanjutan penyesuaian harga bensin non subsidi pada akhir Maret 2018. Secara tahunan, kelompok administered prices mencatat inflasi sebesar 4,04% YoY, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai 5,11% YoY.

Sementara inflasi inti, tercatat sebesar 0,15% atau lebih rendah dibandingkan dengan bulan Maret yang mencapai 0,19%. Komoditas utama penyumbang inflasi kelompok inti adalah emas perhiasan dan kontrak rumah. Secara tahunan, inflasi inti tercatat 2,69% YoY, sedikit meningkat dari bulan lalu sebesar 2,67% YoY.

"Terkendalinya inflasi inti hingga April 2018 tidak terlepas dari konsistensi kebijakan BI dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, termasuk dalam menjaga pergerakan nilai tukar sesuai fundamentalnya," kata Direktur Departemen Komunikasi BI Arbonas Hutabarat dalam keterangan pers, Rabu (2/5).

BI juga memperkirakan, ke depan inflasi tetap berada pada sasaran inflasi 2018, yaitu 3,5% plus minus 1%. "Koordinasi kebijakan pemerintah dan BI dalam mengendalikan inflasi akan terus diperkuat terutama sebagai antisipasi meningkatnya inflasi volatile food," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon