KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) mengajukan perubahan harga pelaksanaan rencana penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement. Entitas usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ini mengajukan harga private placement menjadi Rp 84 per saham dari sebelumnya Rp 50 per saham.

Director & Investor Relations Bumi Resources Minerals Herwin Hidayat mengatakan BRMS akan menerbitkan 8,68 miliar saham baru (seri B) di harga Rp 84 per saham. Semula, BRMS akan menerbitkan 14,59 miliar saham di harga Rp 50.

Seluruh saham baru tersebut akan diserap oleh salah satu kreditur dari BRMS, yakni Wexler Capital Pte. Ltd. (Wexler) melalui skema konversi utang. Ini dalam rangka pelunasan pinjaman BRMS sebesar US$ 52 juta (sekitar Rp 729 miliar) kepada Wexler.

Baca Juga: Harga batubara tertekan, Bumi Resources (BUMI) belum revisi target produksi

Setelah private placement ini, Herwin mengatakan ada perbaikan dalam neraca BRMS, yakni adanya penurunan utang dan peningkatan ekuitas. “Hal ini akan berdampak terhadap perbaikan rasio utang terhadap ekuitas dari sebelumnya 0,2 kali menjadi 0,1 kali setelah transaksi,” papar Herwin, Senin (22/6).

Selain itu, utang BRMS juga akan turun sebesar US$ 52 juta. Penurunan utang ini akan memperbaiki likuiditas BRMS dan mengoptimalkan struktur modal  untuk mendanai usaha di masa mendatang.

Peningkatan harga private placement tersebut akan memberikan nilai tambah bagi kepentingan para pemegang saham. “Kami percaya bahwa proyek-proyek tambang emas, tembaga dan seng yang kami operasikan di Sulawesi dan Sumatra memiliki nilai yang jauh lebih tinggi dari harga saham saat ini,” sambung Herwin.

Baca Juga: Pendapatan turun, laba bersih Bumi Resources Minerals (BRMS) terangkat laba kurs

Adapun dilusi para pemegang saham minoritas di BRMS (saham masyarakat dengan kepemilikan masing-masing di bawah 5%)  sekitar 1,5%. BRMS berencana untuk meminta persetujuan dari para pemegang saham atas aksi korporasi tersebut dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 24 Juni 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati