Harga pelaksanaan rights issue LPKR Rp 235 per saham masih belum menarik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berniat untuk menambah modal dengan menerbitkan saham baru melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atawa rights issue senilai US$ 730 juta.

Berdasarkan keterbukaan informasi resmi perusahaan yang diterima Kontan.co.id, Selasa (12/3), jumlah saham baru yang akan dilepas sebesar 28 miliar saham dengan harga pelaksanaan Rp 235 per saham.

PT Inti Anugerah Pratama akan bertindak sebagai standby buyer yang akan mengeksekusi saham baru senilai US$ 660 juta. Sisanya sebesar US$ 70 juta akan di ambil oleh George Raymond Zege III dan Chow Tai Fook Nominee Limited.


Lippo Karawaci akan menggunakan dana rights issue untuk membayar sebagian utang berbentuk obligasi dan modal kerja perusahaan dalam penyelesaian proyek yang sedang digarap.

Menanggapi kondisi ini, Analis Panin Sekuritas, William Hartanto mengatakan, menurutnya aksi rights issue ini kurang menarik untuk dieksekusi. Itu lantaran harga saham sudah jatuh cukup dalam dan baru dilakukan rights issue.

"Saat ini memang harga rights issue di bawah harga saham di pasar. Tapi pergerakan LPKR secara teknikal memungkinkan untuk menurun dalam waktu dekat di bawah harga rights issue, ini yang akan membuat rights issue menjadi tidak menarik," ujar William kepada Kontan.co.id, Selasa (12/3).

Menurutnya secara industri, properti di tahun 2019 ini masih agak tertekan tapi sudah menunjukkan arah yang membaik. Pihaknya memproyeksi tahun ini harga saham LPKR akan berada di level Rp 300 per saham dengan rentang Rp 320 - Rp 380 per saham.

Pada perdagangan hari ini, saham LPKR ditutup melemah 0,78% ke level Rp 254 per saham. Namun dalam satu tahun terakhir, saham LPKR sudah turun hingga 51,15%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati